Dilanjutkan Eka, setelah dilakukan operasi oknum dokter tersebut tidak pernah mengontrol dirinya ketika dirawat inap dua malam pascaoperasi.
BACA JUGA:Disdikbud Rejang Lebong Jaring Calon Penerima Beasiswa Mahasiswa Berprestasi
BACA JUGA:Waspada! Berikut 5 Fakta Kenapa Kucing Menjulurkan Lidah
Ia juga diminta uang sebesar Rp 500 ribu yang diperuntukan untuk cek laboratorium yang dikirim ke Bengkulu.
“Saya tidak pernah lagi datang ke RSUD untuk mengambil hasil Lab.
Saya dapat uang dari mana lagi.
Harapannya, dengan menggunakan BPJS bisa gratis.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Oknum Sekcam di Bengkulu Utara Dikabarkan Terjaring OTT
BACA JUGA:Rumput Liar Halangi Keindahan Lingkungan, Ini Cara Alami Membasminya
Tapi faktanya saya juga harus bayar uang tambahan yang mencapai jutaan rupiah itu,”sesalnya terhadap pelayanan.
Terpisah Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi Taher S.Km, M.Kes membenarkan adanya dugaan peristiwa tersebut.
Dirinya sangat menyayangkan tindakan oknum dokter di RSUD Mukomuko yang tidak mengikuti prosedur (Inprosedural) pelayanan terhadap pasien.
Pihak manajemen RSUD telah memanggil oknum dokter yang diketahui berinisial SY untuk dimintai klarifikasi soal dugaan Inprosedural yang dilakukan terhadap pasien.
BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Mobil Bermesin Diesel Dicap Boros, Atasi Segera
BACA JUGA:Keunggulan dan Kekurangan Mesin Injeksi dan Karburator
“Sudah kami panggil oknum dokter itu untuk dimintai klarifikasi atas dugaan tersebut. Hasil klarifikasi, yang bersangkutan mengakuinya,”katanya.