Ketika kendaraan kehabisan BBM di tengah perjalanan, risiko terhentinya mesin di jalan sangat tinggi.
Ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengemudi, tetapi juga dapat berpotensi menyebabkan situasi berbahaya, terutama jika kendaraan terhenti di tempat yang tidak aman seperti di tengah jalan raya atau di area dengan lalu lintas yang padat.
Dalam beberapa kasus, terhentinya mesin bisa menyebabkan kecelakaan atau masalah tambahan seperti kerusakan pada sistem transmisi saat berusaha menyalakan kembali mesin.
Ketika kendaraan sering kehabisan BBM, proses pembakaran dalam mesin bisa menjadi tidak stabil.
Hal ini dapat menyebabkan emisi gas buang yang meningkat dan lebih banyak polusi.
Selain itu, mesin yang tidak berfungsi optimal karena kekurangan BBM dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar secara keseluruhan, menyebabkan pengemudi harus mengisi ulang lebih sering dan menghabiskan lebih banyak uang untuk bahan bakar.
Mesin yang sering kehabisan BBM dapat mengalami penurunan kinerja secara keseluruhan.
BACA JUGA:Endemik Indonesia! Berikut 5 Fakta Unik Monyet Hitam Sulawesi
Mesin yang tidak mendapatkan pasokan bahan bakar yang konsisten dapat menghasilkan tenaga yang tidak stabil, bergetar lebih banyak, dan mengalami penurunan akselerasi.
Masalah ini seringkali berujung pada performa kendaraan yang menurun dan kenyamanan berkendara yang terganggu.
Sistem pengapian kendaraan juga bisa terpengaruh oleh masalah kehabisan BBM.
Ketika bahan bakar tidak cukup untuk memastikan pembakaran yang efisien, sistem pengapian akan berusaha keras untuk memaksimalkan pembakaran, yang dapat menyebabkan kerusakan pada busi dan koil pengapian.
Kerusakan ini dapat mengakibatkan masalah pada start-up mesin dan performa yang buruk.
Tangki bahan bakar sendiri dapat mengalami kerusakan jika sering kali kehabisan BBM.
Saat tangki kosong, kondensasi air dapat terbentuk di dalam tangki dan bercampur dengan bahan bakar yang tersisa.
BACA JUGA:Bukan Sekadar Petualangan, Ini Filosofi Kehidupan dari Olahraga Off-road