BENGKULU, KORANRB.ID - Harimau memakan ternak dan muncul di kebun sawit salahsatu warga Kabupaten Bengkulu Utara, dikarenakan kerap terjadi perambahan hutan oleh oknum.
Sehingga, Harimau terganggu dan mulai mendekati pemukiman masyarakat yang berdekatan dengan HPT Air Ketahun Bengkulu Utara.
Diungkapkan, Plh. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Said Jauhari SHut, MSi bahwa banyak perkebunan masyarakat berada di HPT Air Ketahun.
Sehingga menggangu habitat, dari Harimau sumatera yang memang hidup dan mencari makan di HPT Air Ketahun.
BACA JUGA:Ngeri! Usai Mangsa Ternak, 4 Harimau Nongkrong di Depan Pondok Kebun Warga Bengkulu Utara
"Kerap kali terjadi perambahan, dan perkebunan sawit masyarakat itu terkadang ada dalam kawasan itu, (HPT Air Ketahun, jadi wajar harimau timbul," ungkap Said melalui telpon seluler, 3 Agustus 2024.
Said menerangkan, bahwa pihaknya akan menghalau Harimau menggunakan meriam karbit karbit, petasan dan lainnya agar raja hutan Sumatera tersebut tidak berkeliaran berdekatan dengan permukiman masyarakat.
Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar yang kerap tertampak harimau berkeliaran agar melakukan pengusiran mandiri.
"Iya kita akan mengambil langkah dengan melakukan pengusiran dengan menggunakan meriam karbit dan lainnya, agar harimau kembali ke habitatnya. Kita juga meminta masyarakat juga melakukan," sampai Said kepada RB.
BACA JUGA:Ada yang Berbahaya! Berikut 5 Spesies Monyet Terbesar di Dunia yang Terancam Punah
BACA JUGA:Wow! Pegadaian Buka Program Gadai Tabungan Emas Tanpa Bunga, Yuk Simak Ketentuannya
Saat dikonfirmasi apakah ada langkah selain pengusiran, seperti penangkapan harimau tersebut. Said mengungkapkan, hal itu tidak dilakukan, karena harimau yang muncul masih berdekatan dengan HPPR Air Ketahun.
Sehingga, yang paling tepat dilakukan penghalauan saja, agar Harimau kembali ke habitatnya.
"Cukup dihalau karena memang beberapa titik tempat menampakkannya, itu berxekatan dengan habitatnya HPT Air Ketahun," ungkap Said.