Sehingga, yang paling tepat dilakukan penghalauan saja, agar harimau kembali ke habitatnya.
BACA JUGA:Disdikbud Klaim PPDB Tahun Ini, 100 Persen Calon Siswa Dapat Sekolah
BACA JUGA:Menata Potensi Kopi Bengkulu
"Cukup dihalau karena memang beberapa titik tempat menampakkannya, itu berdekatan dengan habitatnya HPT Air Ketahun," ungkap Said.
Ditambahkan Kepala KPHP Bengkulu Utara, Harry kurnia saat dikonfirmasi RB, bahwa terkait kemunculan harimau pihaknya sudah berkoordinasi ke BKSDA.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BKSDA agar ada langkah terkait harimau ini," ungkap Harry.
Sekadar mengulas, Kemunculan harimau sumatera kembali menghebohkan masyarakat Bengkulu Utara.
Lagi-lagi Harimau muncul di Kecamatan Pinang Raya Bengkulu Utara dan kali ini di kawasan perkebunan kelapa sawit Desa Alas Bangun Kecamatan Pinang Raya.
Bahkan kemunculan Si Raja Hutan ini sempat terekam video masyarakat dan pemilik pondok yang ketakutan lantaran harimau duduk santai persis di depan pondoknya yang jaraknya kurang dari 10 M dari pintu utama pondok.
Harimau tersebut baru saja memangsa ayam dan anak anjing milik warga tersebut.
Kejadian ini terjadi Jumat, 2 Agustus 2024 lalu sekitar pukul 16.00 WIB.
Harimau ini duduk di depan pondok kebun milik warga sekitar 10 menit sebelum akhirnya masuk kembali ke dalam kawasan perkebunan milik masyarakat.
Sebanyak empat ekor harimau yang terlihat warga muncul di kawasan perkebunan kelapa sawit masyarakat tersebut.
Dengan kemunculan harimau tersebut bukan hanya membuat mayarakat ketakutan hewan ternak mereka akan dimangsa harimau.
Namun juga terkait keselamatan masyarakat.
Maklum lokasi kemunculan empat ekor harimau tersebut adalah lokasi perkebunan kelapa sawit masyarakat yang setiap hari menjadi pusat aktifitas perkebunan masyarakat.