Struktur ini dirancang untuk tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan gempa bumi, menjadikannya sebuah keajaiban teknik modern.
Cuaca di sekitar Bandara Madeira sering kali berubah-ubah dengan cepat dan dapat menjadi sangat berbahaya.
Angin kencang dari laut dan angin gunung dapat menyebabkan turbulensi hebat saat pesawat mendekati atau meninggalkan runway.
Selain itu, angin yang berubah arah dengan cepat dapat menyebabkan wind shear, suatu fenomena di mana perubahan mendadak dalam kecepatan atau arah angin dapat menyebabkan pesawat kehilangan ketinggian dengan cepat.
Kondisi ini sangat berbahaya selama fase kritis penerbangan seperti pendaratan dan lepas landas.
Karena tantangan ekstrem yang dihadapi di Bandara Madeira, pilot yang mendarat di sini memerlukan pelatihan khusus.
Pilot harus dilatih untuk memahami karakteristik unik dari bandara ini dan mampu melakukan manuver presisi dalam kondisi yang sulit.
Banyak maskapai penerbangan yang mengoperasikan penerbangan ke Madeira mengharuskan pilot mereka untuk menjalani simulator khusus dan pelatihan pendaratan di bandara ini sebelum diizinkan terbang ke Madeira.
Selain pelatihan pilot, prosedur keselamatan yang ketat juga diterapkan di Bandara Madeira.
Kontrol lalu lintas udara sangat penting untuk memastikan bahwa pesawat mendarat dan lepas landas dengan aman. ATC (Air Traffic Control) bekerja erat dengan pilot untuk memberikan informasi terbaru tentang kondisi cuaca dan panduan pendaratan yang aman.
Meskipun upaya besar telah dilakukan untuk meningkatkan keselamatan di Bandara Madeira, tetap saja ada insiden dan kecelakaan yang terjadi.
Salah satu insiden paling terkenal terjadi pada 1977 ketika sebuah pesawat TAP Air Portugal mengalami kecelakaan saat mencoba mendarat di runway yang pendek.
BACA JUGA:Bangunan Ruko di Pasar Kutau Tidak Dimanfaatkan Pedagang, Kini Terbengkalai
Pesawat melampaui runway dan jatuh ke pantai, menewaskan 131 dari 164 penumpang dan awak.