KORANRB.ID – Bagi konsumen yang alami kesulitan angsuran perlu berhati-hati agar tidak terjerumus dalam tindak pidana penipuan oknum tidak bertanggung jawab.
PT Federal International Finance (FIFGROUP) yang merupakan salah satu penyedia layanan pembiayaan ritel atau kredit dan merupakan anak perusahaan dari PT Astra International Tbk.
FIFGROUP melaporkan salah satu oknum penipu berinisial MN yang mengaku sebagai tim penagih atau debt collector FIFGROUP Cabang Bengkulu.
Akibat perbuatannya tersebut, Hakim Pengadilan Negeri Bengkulu melalui putusannya dengan Nomor 160/Pid.B/2024/PN Bgl menyatakan bahwa MN terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana turut serta melakukan penipuan dan menjatuhkan pidana penjara selama 2 tahun dan 8 bulan atau setara 32 bulan.
BACA JUGA: Kurun Sebulan, 40 Tersangka Narkoba Diamankan Ditresnarkoba Polda Bengkulu
BACA JUGA:2 Terdakwa Mantan TPK PNPM Air Napal Belum Pulihkan KN Rp1,2 Miliar
Aksi tersebut dilakukan berawal dari kunjungan yang dilakukan oleh MN ke rumah salah satu konsumen berinisial BA dengan mengaku sebagi tim penagih FIFGROUP Cabang Bengkulu.
BA menceritakan kesulitannya dalam melakukan pembayaran angsuran kredit sepeda motornya ke FIFGROUP Cabang Bengkulu.
Atas cerita yang disampaikan oleh BA tersebut, MN yang mengaku sebagai debt collector menawarkan agar unitnya dibawa dengan iming-iming imbalan sebesar Rp2 juta untuk menggantikan uang muka sebesar Rp1,5 juta yang sudah dibayarkan oleh BA kepada FIFGROUP Cabang Bengkulu dan tambahan uang sebesar Rp500 ribu untuk imbalan apabila sepeda motornya mau diserahkan oleh MN.
BA yang merasa kesulitan tersebut, akhirnya menyetujui tawaran tersebut dan menyerahkan sepeda motor milik BA kepada MN.
BACA JUGA:Tersangka Mantan Pejabat Desa Pakai Uang Hasil Korupsi Dana Desa Puguk Pedaro untuk Foya-foya
BACA JUGA:41 Anak di Bengkulu Utara Jadi Korban Kekerasan dan Asusila
Namun, MN tidak membawa sepeda motor tersebut ke FIFGROUP Cabang Bengkulu, melainkan menjual sepeda motor tersebut seharga Rp6 juta yang ditujukan untuk keuntungan pribadi dan membagi hasil penjual tersebut sebesar Rp2 juta kepada pihak yang telah membantu MN.
Tindakan yang dilakukan oleh MN tersebut diketahui setelah karyawan FIFGROUP Cabang Bengkulu melakukan kunjungan ke rumah BA dan mendapatkan informasi bahwa sepeda motornya telah ditarik.
Setelah melakukan penelusuran, FIFGROUP Cabang Bengkulu mendapati unit sepeda motor yang menjadi jaminan fidusia dijual oleh MN, sehingga perusahaan melaporkan MN ke pihak kepolisian.