Sedangkan untuk kebutuhan beras di toko tersebut, nanti akan dipasok oleh Bulog.
Untuk kebutuhan minyak, gula dan kebutuhan pangan lainnya. Pihak Distributor rekanan yang akan membantu pasokan kita,” jelasnya.
Disampaikan Nurdiana, dalam pengelolaannya nanti, TIPD Kabupaten Mukomuko akan bekerja sama dengan Badan usaha milik desa (BUMDes) atau koperasi.
BACA JUGA:Dinkes Siapkan 190 Pos PIN Mukomuko, Realisasi Mencapai 82,55 Persen
BACA JUGA:QRIS BSI Berikan Kemudahan Bertransaksi Pelaku UKM Mukomuko
Yang direncanakan dalam tahun ini sudah bisa berdiri. Namun jika persiapan belum matang maka akan diundur awal tahun 2025 mendatang.
“Yang mengelola toko TPID itu bisa koperasi maupun BUMDes, dan sekarang kami sedang mempersiapkan tempatnya dulu.
Harapan kita di tahun ini sudah bisa dibuka. Namun kalau tempat belum siap, kemungkinan di awal tahun 2025," sampainnya.
Nurdiana juga menjelaskan, pada awal Agustus 2024, angka inflasi kebutuhan pokok di Mukomuko sudah turun diangka 2,39 persen.
Turunnya angka inflasi di Mukomuko ini juga lebih rendah dari inflasi tingkat nasional yang masih di angka 2,5 persen.
BACA JUGA:Musim Angin Selatan, Nelayan Tradisional Mukomuko Lebih Waspada
BACA JUGA:DLH Minta PKS Tambah Jam Produksi Harus Perluas LA
Setelah Juni lalu angka inflas Mukomuko cukup tinggi yaitu mencapai 4,79 persen.
"Alhamdulillah, angka inflasi kita telah turun cukup signifikan. Sebelumnya 4,79 persen menjadi 2,39 persen,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, untuk mengatasi permasalah inflasi harga kebutuhan pokok di Mukomuko, Pemkab Mukomuko melalui Dinas Ketahanan Pangan mendirikan gerai pangan lokal pada bulan November 2023 lalu.
Hingga saat ini gerai pangan lokal yang direncanakan menjadi wadah baik bagi pelaku UMKM lokal dan petani menjual produksinya kepada konsumen dan menjadi tempat warga mendapatkan harga kebutuhan yang jauh lebih murah dari harga pasar.