Dia menuturkan bahwa penurunan jumlah pengunjung secara drastis yang membuat kerja sama dengan Dishub untuk pengadaan parkir tidak bisa dilanjutkan.
Lanjut Nengsi mengatakan penyebab utamanya penurunan jumlah pengunjung disebabkan akses jalan menuju wisata Cugung Abbas yang sangat memperihatinkan.
Kondisi jalan yang masih bebatuan dan tanah liat menjadikan para peminat tidak tertarik datang ke sana.
Sementara itu Nengsi juga mengatakan pihaknya sudah mengusulkan perbaikan jalan dengan Pemerintah Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Belum Optimal Gerai Pangan Lokal, Muncul Rencana Buka Toko TPID Mukomuko
Sudah ada tanda-tanda, dengan datangnya pegawai Dinas PUPR yang datang untuk mengukur jalan. Namun sampai saat ini belum ada pengerjaan perbaikan jalan.
“Sekarang belum ada tanda tanda bahwa jalan ini akan dibangun,” kata Nengsi
Ia berharap agar Pemerintah Kota Bengkulu dapat memperbaiki akses jalan menuju wisata Tapan Busik Cugung Abbas.
Dengan begitu menurut ia bisa membantu warga sekitar dan UMKM bisa mencari keuntungan di wisata yang ia miliki.
BACA JUGA:Pelaku UMKM Makanan Tradisional Lemang Berharap Bantuan Pemkot
Di tempat terpisah Kepala Prodi Pendidikan Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Meirani, M.Pd.E menjelaskan ada beberapa faktor penyebab tidak terkelolanya objek wisata.
Yang pertama, belum ada regulasi berupa RIPPDA atau landasan strategis yang menjadi pedoman bagi pembangunan sektor pariwisata di tingkat nasional.
Kedua pungutan masuk yang tidak dipertimbangkan secara matang.
Kemudian status kepemilikan lahan masih dimiliki warga yang membuat intervensi Pemerintah itu tidak berjalan lancar, hanya sebatas pemasaran atau promosi saja.
BACA JUGA:Rangkaian Bimtek PPK Jadi Sorotan, KPU Mukomuko Diingatkan Pentingnya Evaluasi
Terakhir, karena lemahnya promosi dan minim inovasi dari wisata tersebut untuk mengembangkan hal-hal baru.