Pelaku UMKM Makanan Tradisional Lemang Berharap Bantuan Pemkot
UMKM: Ibu Fitri pedangang lemang di Jalan Sungai Rupat, sedang menunggu pembeli.--Reno Dwi Pranoto/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Pelaku UMKM makanan tradisional lemang yang berada di Jalan Sungai Rupat berharap bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu.
Salah satu pelaku UMKM makanan tradisional lemang, Fitri (45) mengaku sudah menggeluti usaha rumahan pembuatan makanan tradisional khas melayu ini sejak tahun 2010.
Fitri merasakan saat ini pembeli mulai sepi. Hal tersebut dibuktikannya dengan jumlah dagangannya yang tidak pernah habis.
Selain itu lemang yang ia titip ke pedagang lainnya juga tidak pernah habis.
Lanjut Fitri mengatakan bahwa setiap hari jumlah dagangannya hanya 10 batang lemang saja.
Terdiri dari 2 jenis, yang pertama lemang panjang yang dihargai Rp10 ribu sedangkan lemang pendek Rp5 ribu saja.
“Sering tidak habis, yang saya tidak habis, yang dioper juga kembali lagi,” kata Fitri.
Selain itu Fitri juga mengatakan hal ini juga dirasakan pedagang lemang lainnya.
BACA JUGA:Daftar Tunggu CJH Mukomuko 24 Tahun, Anggaran Pendamping Haji Rp300 Juta Diusul Masuk APBD 2025
Jika kondisi ini terus berlanjut, usahanya akan gulung tikar.
Menurut Fitri hal ini bisa terjadi karena anak muda yang tidak minat bahkan tidak mengetahui makanan tradisional lemang.
Pembeli rata-rata berusia 40-60 tahun, sangat sedikit anak muda datang membeli lemang.
Fitri juga mengungkapkan sejak pertama kali menggeluti lemang sampai sekarang, ia mengaku belum pernah mendapat uluran atau bantuan dari Pemkot Bengkulu.