Sementara untuk laporan di bulan Juni hingga Agustus, tangkapan nelayan bisa dikatakan menyusut drastis akibat adanyanya badai laut selatan.
Hal ini membuat para nelayan tidak Bernai melaut sampai ke tengah, membuat nelayan banyak beralih menjadi pencari benur.
BACA JUGA:Bank Bengkulu Sosialisasikan Produk Perbankan ke Polres Bengkulu Tengah
"Kemungkinan Agustus nanti para nelayan mulai turun lagi, karena musim badai Selatan akan berakhir," sampai Riplan.
Ditambahkan Riplan sebagai perbandingan di tahun 2022 yang lalu tangkapan nelayan juga tidak sampai sebanyak ini sebab masih banyak sekali nelayan yang mengeluh karena langkahnya es balok untuk mengawetka ikan agar tetap segar.
Untuk itu banyak nelayan yang membatasi mencari ikan, takut ikan perolehannya busuk.
Sedangkan di tahun ini, di Kabupaten Kaur sudah ada pihak ketika yang mendirikan pabrik es balok yang dapat memenuhi kebutuhan para nelayan.
BACA JUGA: Fantastis! Segini Anggaran Gaji Kades Pertriwulannya!
"Alhamdulillahnya sekarang, es yang dulu menjadi kendala sekarang sudah bisa diatasi," ucapnya.
Meskipun ikan masih begitu melimpah di laut Kaur, Riplan tetap mengajak para nelayan Kaur agar tidak melakukan penangkapan menggunakan cara yang salah seperti menggunakan pukat harimau, dan lainnya.
Karena cara tersebut tentu saja akan menghancurkan terumbu karang tempat ikan hidup.
"Untuk para nelayan, tetap jaga terumbu karang kita.
Jangan dirusak, agar kedepan ikan di Kaur ini tetap melimpah," pesannya.