Sehingga harus memiliki stok logistik yang berada di daerah. Ketika terjadi banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya. Tim BPDB Kabupaten dapat segera menyalurkan bantuan pertolongan pertama.
BACA JUGA:1.991 Pemilih Pemula Belum Miliki KTP, Ini Jadwal Pelantikan Calon Anggota DPRD Mukomuko Terpilih
BACA JUGA:Dinkes Siapkan 190 Pos PIN Mukomuko, Realisasi Mencapai 82,55 Persen
"Pada intinya kita harus memiliki stok logistik yang stand by. Berhubung di gudang BPBD Provinsi yang tersedia logistik tersebut, makanya kita sesuaikan. Menjelang kita memiliki anggaran sendiri ditahun depan. Sebab logistik bencana ini sangat penting dimiliki setiap daerah," ujarnya.
Ruri juga menambahkan, BPBD baru saja rampung melakukan penyusunan dokumen rencana kontingensi bencana gempa dan tsunami.
Yang saat ini sudah disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dokumen kontingensi bencana gempa dan tsunami memiliki peran penting apabila terjadi bencana.
“Dokumen itu penting kita miliki sebagai acuan atau panduan melaksanakan tugas penanggulangan bencana. Sebab dalam mitigasi bencana sangat di perlukan sinergisitas dan kolaburasi, seluruh pemangku stakholder terkait dalam mitigasi bencana,” sampainya.
Ruri menjelaskan, sangat penting diketahui Mukomuko menjadi salah satu daerah yang rawan terdampak bencana gempa dan tsunami.
Sehingga Pemkab Mukomuko memang sangat perlu menyiapkan penduduk yang tangguh dengan bencana, di mana sumberdaya manusia yang siap melakukan penanggulangan, dan infrastruktur yang memadai untuk penanggulangan bencana.
Tentunya menyiapkan kesiapsiagaan daerah dari berbagai sektor itu, juga dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Maka dari itu, dengan disampaikan dokumen tersebut ke pemerintah pusat diharapkan dapat mendukung dari sisi keuangan.
"Nah, dokumen kontingensi bencana ini bisa dikatakan menjadi syarat utama bagi daerah yang membutuhkan support dana pusat. Ini menjadi dasar bahwa kita siap mengelola keuangan untuk kebencanaan. Makanya dokumen ini sangat penting,” tandasnya.