BACA JUGA:Meriah, Balap Perahu Tradisional Kampung Bahari Diikuti 43 Tim
BACA JUGA:Isu Gempa Megathrust, Pemkab Mukomuko Siaga Susun Kebutuhan
Korupsi ini berdampak pada ekonomi negara dengan merugikan pendapatan negara dari pajak ekspor serta menyebabkan kerusakan lingkungan akibat ekspansi industri sawit yang tidak terkendali.
Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam sektor perizinan dan ekspor, terutama dalam industri yang berdampak besar pada ekonomi dan lingkungan.
8 . Pengadaan Pesawat CRJ-100 Dan ATR 72-600
Kasus korupsi pengadaan pesawat CRJ-100 Dan ATR 72-600 mencapai Rp 9,37 triliun. Kasus pengadaan pesawat CRJ-100 dan ATR 72-600 di Indonesia melibatkan dugaan korupsi dalam proses pembelian pesawat oleh perusahaan negara, terutama Garuda Indonesia.
Pejabat Garuda dan pihak terkait diduga terlibat dalam praktik korupsi selama proses pengadaan pesawat. Ada indikasi bahwa pemilihan vendor dan harga pesawat tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku dan melibatkan suap atau kolusi.
Terjadi mark-up harga atau penggelembungan biaya dalam pengadaan pesawat, yang menyebabkan kerugian finansial signifikan bagi perusahaan.
Terdapat laporan tentang manipulasi kontrak dan persetujuan yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum, serta ketidaksesuaian antara spesifikasi pesawat yang dibeli dan kebutuhan sebenarnya.
BACA JUGA:Aktivis Lingkungan Soroti Limbah Solaria
BACA JUGA:Jika Tak Dibayar, TGR Bakal Ditangani Seksi Pidsus Kejari Kepahiang
Kasus ini berdampak pada kerugian keuangan perusahaan dan merusak reputasi Garuda Indonesia. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan lembaga hukum lainnya terlibat dalam penyidikan dan upaya pemulihan.
Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa, terutama untuk perusahaan negara.
9 . Proyek BTS 4G
Kasus korupsi proyek pekerjaan BTS 4G mencapai Rp 8,03 triliun. Kasus korupsi proyek BTS (Base Transceiver Station) 4G di Indonesia melibatkan dugaan penyalahgunaan wewenang dan penggelapan dalam pengadaan dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
Proyek ini dirancang untuk membangun dan mengembangkan jaringan BTS 4G di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah terpencil dan sulit dijangkau, untuk meningkatkan aksesibilitas telekomunikasi.