Meskipun kelompok ini beranggotakan kecil, mereka aktif menyebarkan pandangan bumi datar melalui berbagai publikasi dan pertemuan.
Adapun kepercayaan penganut teori bumi datar disebabkan karena beberapa hal. Menurut
mereka, jika Bumi berbentuk bulat, seharusnya permukaan lautan menunjukkan kelengkungan yang signifikan. Namun, menurut mereka, lautan tampak datar ketika dilihat dengan mata telanjang, yang mereka anggap sebagai bukti bahwa Bumi datar.
BACA JUGA:Tahukah Anda, Sampah Plastik Bisa Dibuat Campuran Aspal, Ini Keuntungannya
BACA JUGA:Ini Dia 5 Provinsi dengan Jumlah Sepeda Motor Terbanyak di Indonesia
Penganut bumi datar mengklaim bahwa ketika seseorang melihat ke cakrawala, terutama dari ketinggian tertentu, tidak ada tanda-tanda kelengkungan Bumi. Mereka berargumen bahwa cakrawala yang terlihat datar adalah bukti bahwa Bumi juga datar.
Banyak penganut bumi datar percaya bahwa konsep Bumi bulat adalah hasil dari konspirasi global yang melibatkan pemerintah, badan antariksa seperti NASA, dan institusi ilmiah dunia.
Mereka percaya bahwa semua gambar dan video yang menunjukkan Bumi bulat adalah hasil rekayasa komputer atau manipulasi.
Sedangkan berdasarkan fakta ilmiah yang ada, menepis semua keyakinan yang dianut penganut bumi datar. Salah satu cara paling sederhana untuk membuktikan kelengkungan Bumi adalah dengan mengamati kapal yang bergerak menjauh ke cakrawala.
Lambat laun, lambung kapal akan menghilang terlebih dahulu, diikuti oleh tiang kapal, menunjukkan bahwa kapal itu bergerak mengikuti kelengkungan Bumi.
BACA JUGA:5 Provinsi dengan Gaji Buruh Terendah di Indonesia, Paling Rendah Ada di Sumatera
BACA JUGA:Buruan Daftar! Kementerian Kominfo Siapkan 4.215 Formasi CPNS 2024
Foto-foto dari luar angkasa, yang diambil oleh satelit dan astronot, dengan jelas menunjukkan Bumi sebagai bola. Misi Apollo, yang membawa manusia ke Bulan, dan citra dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), menyediakan bukti visual yang tak terbantahkan mengenai bulatnya Bumi.
Gravitasi adalah gaya yang menyebabkan benda tertarik ke pusat massa. Di Bumi yang bulat, gravitasi menarik segala sesuatu menuju pusat Bumi, memberikan kita pengalaman “jatuh ke bawah” di setiap lokasi.
Jika Bumi datar, gravitasi akan bertindak tidak konsisten, dengan arah gaya tarik yang bervariasi di berbagai titik permukaan.
Eksperimen lain yang mendukung bentuk bulat Bumi adalah pengukuran bayangan Bumi di Bulan selama gerhana bulan. Bayangan ini selalu berbentuk bulat, yang hanya bisa terjadi jika Bumi berbentuk sfera.