Perasaan ini sangat relatable, terutama di kalangan anak muda yang sering menghadapi tekanan sosial, akademis, atau pekerjaan.
Kombinasi dari kesederhanaan dan kemudahan untuk diucapkan membuatnya mudah untuk dipakai oleh siapa saja dalam berbagai situasi.
Gaya penyampaian yang dramatis ini memberikan elemen humor dan drama yang memikat, yang kemudian ditiru oleh banyak pengguna TikTok.
TikTok dikenal dengan algoritmanya yang mampu mempopulerkan video secara organik.
Ketika banyak pengguna yang mulai menggunakan kalimat ini dalam video mereka, algoritma TikTok mulai merekomendasikan konten-konten tersebut ke lebih banyak pengguna, sehingga mempercepat proses viralnya.
BACA JUGA:Pemberi Tanda Musim Penghujan, Ini Fakta Tentang Laron
BACA JUGA:7 Fakta Tentang Sekolah di Negara Jepang, Aturan Ketat Dilarang Berpacaran di Sekolah
Banyak orang menggunakan kalimat ini sebagai bentuk pelepasan emosional.
Misalnya, yang sedang merasa stres dengan pekerjaan atau tugas sekolah sering menggunakan kalimat ini dalam video TikTok mereka sebagai bentuk ekspresi perasaan.
Dengan menyampaikan perasaan tidak mampu melalui kalimat ini, mereka menemukan cara untuk menyuarakan perasaan tanpa harus terlalu terbuka atau rentan.
Kalimat ini telah memunculkan gelombang baru dalam budaya humor di TikTok.
Banyak pengguna yang membuat versi parodi dari kalimat ini, baik dalam konteks kehidupan sehari-hari, masalah percintaan, hingga tantangan fisik atau mental.
Parodi dan humor semacam ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan di antara para pengguna TikTok.
BACA JUGA:Ini Dia 5 Provinsi dengan Jumlah Sepeda Motor Terbanyak di Indonesia
BACA JUGA:5 Provinsi dengan Gaji Buruh Terendah di Indonesia, Paling Rendah Ada di Sumatera
"Aku tidak bisa, Yura" telah menjadi semacam kode atau inside joke di antara komunitas TikTok.