“Bibit bawang jenis bima Brebes ini perhektarnya membutuhkan 1 ton dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm dan usia panen selama 70 hari. Jika tidak ada kendala diprediksi mampu menghasilkan hingga 18 ton perhektar bawang merah,” ujarnya.
Dikatakan Pitriyani untuk hasil panen pertama bawang merah ini nantinya akan dibagikan kepada kelompok tani yang ada di Mukomuko agar kembali dijadikan bibit.
Hal ini dikarenakan Kabupaten Mukomuko masih memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan tanaman bawang merah. Namun tetap saja ada beberapa syarat yang harus dipenuhi penerima bantuan bibit bawang merah nanti, dimana lahan sudah terlebih dulu disiapkan.
“Dua lokasi budidaya bawang merah ini kita harapkan dapat menghasilkan bibi, yang nantinya akan di bagikan kepada kelompok tani lainnya. Sehingga kedepannya jika luasan lahan produksi pertanian untuk tanaman ketahanan pangan bertambah, mukomuko bisa terlepas dari ketergantungan kebutuhan pokok daerah lain,” harapnya.
BACA JUGA:DPR RI Anulir Putusan MK, BEM Unib Demo DPRD Provinsi Bengkulu, Seorang Pendemo Dipukul
BACA JUGA:1 September, 7 PPPK Terima Gaji Pertama, Kerja Harus Disiplin dan Rajin
Pitriyani juga menyampaikan, untuk mendukung program budidaya bawang merah di Mukomuko. Saat ini Distan juga tengah membangun bangsal paska panen di Kecamatan Teramang Jaya dan Kecamatan Selagan Raya yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Distan tahun 2024. Dengan total anggaran sekitar Rp 5,8 miliar. Pembangunan bangsal pascapanen panen di dua kecamatan itu, akan dilengkapi peralatan pengolahan komoditas hortikultura yang modern berbasis android yang bisa di control dari jarak jauh.
"Dari anggaran sebesar Rp 5,8 miliar. Anggaran pembangunan bangsal pascapanen untuk Kecamatan Selaga Raya sebesar Rp 3,9 miliar dan Kecamatan Teramang Jaya Rp 1,9 miliar, yang saat ini pengerjaan tengah berjalan,"tandasnya.