BENGKULU, KORANRB.ID - Perubahan aturan batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menurut Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengukulu, Dempo Xler, S.IP, M.AP lebih tepat kewenangannya dilakukan DPR RI. Hal tersebut disampaikan Dempo Xler dalam acara Seminar Nasional di Fakultas Hukum Universitas Bengkulu (Unib), Selasa (21/11).
Lanjutnya Dempo, disisi lain sepakat dengan batas usia capres dan cawapres itu diubah namun yang menjadi permasalahan ialah kenapa aturan tersebut dirubah pada tempat yang bukan fungsinya. BACA JUGA:Dempo: Tahun Politik, Keterbukaan Informasi Harus Terang Benderang “Sebenarnya saya sangat sepakat dengan aturan batas usia dalam Pemilihan Umum (Pemilu) ini. Namun perubahan aturan yang mendadak dan diubahnya pun melalui MK. Harusnya aturan tersebut diuji dan dibuat di DPR,” sampai Dempo. Dempo mengungkapkan polemik yang ditimbulkan dari keputusan MK kemarin karena keputusan yang dibentuk tidak pada tempatnya. BACA JUGA:Ketua Komisi I Dempo Xler: Tahun Politik, Keterbukaan Informasi Harus Terang Benderang “Harusnya aturan tersebut di bentuk di DPR bukan di MK. Saya yakin apabila keputusan tersebut dibentuk di DPR, maka tidak akan ada problem dikarenakan DPR mewakili aspirasi rakyat itu sendiri,” ungkapnya. Dempo mengingat aturan pemilu seringkali diubah hal biasa. Seperti dulu perubahan aturan terkait Pilpres yang dulunya syarat menjadi presiden harus Strata 1 kemudian diubah menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA). Tidak menimbulkan polemik karena aturan tersebut diuji dan dibentuk di DPR RI. BACA JUGA:Dempo Beberkan Strategi Pengelolaan Sumber Daya “Seperti halnya aturan dulu saat terkait syarat tamatan terakhir S1 untuk jadi presiden dan diubah menjadi SMA tidak ada yang protes keras. Itu karena aturannya dibuat di DPR RI karena mereka berasal dari fraksi-fraksi partai sudah tentu akan menghasilkan keputusan yang bisa meredam problem,” tambah Dempo. Dempo mengharapakan pemuda harus memilih pemimpin harus berdasarkan kualitas dan integritas, bukan hanya memilih pemimpin karena baliho, kemudian viral pada media sosial tertentu. BACA JUGA:Dempo Xler: Optimis Bengkulu Lebih Baik Lanjutnya saat ini mendekati hari puncak dalam pilpres tentunya akan menimbulkan fenomena politik. Pemuda harusnya mampu memberikan edukasi terhadap keluarga dan lingkungannya tentang cara memilih pemimpin yang berkualitas dan berintegritas. BACA JUGA:Dempo Xler: Sarjana Harus Bisa Ciptakan Lapangan Kerja “Pemimpin itu dipilih bukan karena balihonya atau viral dimana-mana denga istilah gemoi melainkan harus dilihat dari integritasnya. Dalam hal ini pemuda harus benar-benar memberikan pemahaman kepada orang tua dan keluarga jangan sampai salah coblos,” tutup Dempo. (**)
Kategori :