Meskipun langkah asuransi ini merupakan inisiatif yang sangat positif, tantangan masih tetap ada, terutama di tengah musim kemarau yang melanda wilayah Rejang Lebong saat ini.
Berdasarkan laporan dari petugas lapangan, saat ini terdapat sekitar enam hektare sawah di Kabupaten Rejang Lebong yang mulai mengalami kekeringan, meskipun belum mencapai kondisi yang kritis.
Amrul menyampaikan harapannya bahwa dalam beberapa hari ke depan hujan akan segera turun, sehingga dampak kekeringan ini dapat diminimalkan.
BACA JUGA:Buron 3 Minggu, Pembacok Anggota Polres Seluma Hingga Tewas Akhirnya Ditemukan
BACA JUGA:Dilema Pemasangan Rumpon, Akademisi: Penggunaan dan Pemasangan Rumpon Itu Diatur
Kekeringan memang menjadi salah satu ancaman terbesar bagi petani, terutama ketika musim kemarau berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
Dalam kondisi seperti ini, sistem pengairan teknis yang ada kadang-kadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman padi.
“Oleh karena itu, asuransi pertanian menjadi solusi yang sangat penting untuk mengurangi dampak finansial dari kegagalan panen yang mungkin terjadi akibat kekeringan,” ujarnya.
Ke depan, diharapkan lebih banyak petani di Kabupaten Rejang Lebong yang ikut serta dalam program asuransi sawah ini.
Sosialisasi yang lebih intensif dan edukasi mengenai manfaat asuransi pertanian perlu dilakukan oleh Distankan agar petani semakin memahami pentingnya asuransi dalam menjaga keberlanjutan usaha pertanian mereka.
“Selain itu, pemerintah daerah juga diharapkan dapat terus memberikan dukungan, baik dalam bentuk subsidi premi asuransi maupun peningkatan infrastruktur pertanian, seperti perbaikan dan perluasan jaringan irigasi,” papar Amrul.