KORANRB.ID - Memasuki Agustus, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaur kembali mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Meskipun sekarang jumlah kasus DBD belum terlalu bertambah namun upaya pencegahan terus gencar dilakukan.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Dinkes adalah bekerjasama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) untuk gencar melakukan fogging kemudian mengajak warga gotong royong membersihkan tempat yang dirasa akan jadi tempat bersarangnya nyamuk penyebar DBD.
"Usai musim panas ini nanti, diperkirakan kasus DBD akan meningkat untuk itu kita gencar melakukan pencegahan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) H. Sapuan Ilyas, SKM, M.AP.
BACA JUGA:Modus Cari Sinyal, Pemuda Maje Cabuli Siswi SMP Kaur
BACA JUGA:25 Anggota DPRD Kaur Periode 2024-2029 Dilantik, Ini Harapan Bupati
Dia mengungkapkan, hingga bulan Juli 2024, Dinkes Kaur mencatat ada sebanyak 120 warga Kaur yang terjangkit DBD.
Kasus DBD ini, merupakan hasil rekapan dari seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) se Kabupaten Kaur.
Jumlah ini cukup banyak, mengingat di bulan Mei yang lalu tercatat sudah ada sebanyak 100 lebih warga Kaur yang terjangkit DBD.
Diperkirakan, jumlah kasus DBD masih akan bertambah mengingat sebentar lagi akan memasuki musim penghujan, dan jumlah nyamuk penyebab DBD akan terus bertambah.
BACA JUGA:Pelantikan Anggota DPRD Kaur Wartawan Dilarang Meliput, Tersangka Korupsi Ikut Dilantik
BACA JUGA:Awasi Proses Pendaftaran Bapaslon, Bawaslu Kaur Tegaskan Hal Ini
"Kasus baru direkap sampai dengan bulan Juli yang lalu, sementara bulan Agustus masih berjalan rekapannya,"ungkap Sapuan.
Disampaikannya, salah satu faktor utama yang mengakibatkan kasus DBD masih tinggi adalah faktor cuaca yang tidak menentu.
Kabupaten Kaur, bisa dilanda hujan terus-menerus dan kadang bisa dilanda musim panas panas. Ini juga membuat nyamuk DBD sulit di kontrol oleh pihak Dinkes.