Imunisasi Polio Tahap I di Rejang Lebong Baru Mencapai 75 Persen

Rabu 04 Sep 2024 - 21:07 WIB
Reporter : Arie Saputra Wijaya
Editor : Sumarlin

Pendekatan ini diharapkan dapat menjangkau anak-anak yang mungkin terlewat pada saat pelaksanaan tahap I.

Selain itu, Dinkes juga memanfaatkan semua fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong untuk memaksimalkan cakupan imunisasi.

Posyandu yang tersebar di 156 desa/kelurahan, puskesmas, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rejang Lebong semua berperan aktif dalam pelaksanaan imunisasi polio ini. 

BACA JUGA:Kapolresta Bengkulu Warning Pemilik Warem

BACA JUGA:Sidang Perkara Dugaan Korupsi Dana BOS SMKIT Al-Malik, JPU Tetap Pada Tuntutan

"Kegiatan imunisasi juga dilakukan di sekolah-sekolah untuk memastikan bahwa anak-anak berusia 0 hingga 7 tahun 11 bulan 29 hari mendapatkan imunisasi, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya," ungkapnya.

Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat juga menjadi bagian penting dari strategi untuk meningkatkan cakupan imunisasi polio. Dinkes Kabupaten Rejang Lebong berupaya keras untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi polio dalam mencegah kelumpuhan permanen yang disebabkan oleh virus polio.

Sosialisasi dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial, pamflet, dan kegiatan tatap muka di desa-desa.

"Informasi yang diberikan mencakup pentingnya vaksinasi, keamanan vaksin, dan bagaimana vaksin bekerja untuk melindungi anak-anak dari penyakit serius. Dengan memberikan informasi yang akurat dan meyakinkan, Dinkes berharap dapat mengurangi resistensi terhadap vaksinasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program imunisasi," jelasnya.

Meski begitu, Dhendi tetap optimis bahwa dengan perpanjangan waktu dan strategi yang diterapkan, target 95 persen dapat tercapai.

Dukungan dari pemerintah pusat, serta kerja keras petugas kesehatan di lapangan, diharapkan dapat menutup celah yang ada dan memastikan seluruh anak di Kabupaten Rejang Lebong mendapatkan perlindungan optimal melalui imunisasi polio.

"Optimisme ini didasarkan pada komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat, mulai dari petugas kesehatan di lapangan hingga dukungan dari pemerintah daerah dan pusat. Kerjasama yang baik antara semua pihak ini menjadi kunci dalam mencapai target yang telah ditetapkan," urai Dhendi.

Kategori :