AMEN, KORANRB.ID - Antrean Panjang (mengular) pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, khususnya jenis bio solar di SPBU Amen, belakangan ini semakin menjadi-jadi.
Diduga para pengantre didominasi oknum yang sengaja mengambil keuntungan dengan cara menjualnya ke spekulan atau perusahaan yang membutuhkan konsumsi solar dalam jumlah besar. Bahkan tidak sedikit truk yang antrean itu adalah pendatang dari luar Kabupaten Lebong. ''Coba amati, kendaraan yang antrean solar di SPBU didominasi kendaraan itu-itu saja. Kalau memang untuk pemakaian normal, masa setiap hari terpakai habis,'' kata pemuda Lebong, Riki Febrian. BACA JUGA: Tindak Tegas OPD Tunggak Pajak Randis Kalaupun dijual ke pengecer, hampir seluruh pengecer BBM di sepanjang jalan Lebong tidak ada yang menyimpan stok solar. Artinya ada kemungkinan solar untuk jatah masyarakat Lebong dijual ke luar. Bisa juga dijual ke perusahaan yang ada di dalam maupun luar Lebong. ''Jadi sebaiknya antrean kendaraan di SPBU ditertibkan mengingat sejak tengah malam truk sudah berjejer antrean di jalan seputaran SPBU. Bila perlu batasi pengisian supaya tidak ada peluang bagi oknum melakukan penimbunan,'' tandasRiki. Pengawas SPBU Amen, Chandra Irawan belum berhasil dikonfirmasi. Sebelumnya ia sempat menyatakan pengisian BBM jenis bio solar dibatasi. Itupun teknisnya harus menggunakan aplikasi MyPertamina. Namun fakta di lapangan, pengisian solar tidak ada pembatasan. BACA JUGA: Minta BPBD Petakan Titik Rawan Bencana ''Tidak ada pembatasan, setiap kendaraan boleh mengisi full sesuai kapasitas tangki standar kendaraan. Asal tahan antrean saja,'' ujar Dwi Ardiansyah (40), salah satu sopir truk yang mengaku datang dari Bengkulu Utara. Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Administrasi Perekonomian dan Pambangunan Sekretariat Kabupaten Lebong, Jauhari Candra, SP, MM memastikan dalam waktu dekat akan turun ke lapangan. Bahkan, katanya, tidak menutup kemungkinan dilakukan penertiban terhadap kendaraan yang antre membeli olar di SPBU. Diketahui, dalam sehari SPBU Amen diberi pasokan pertalite 24 ton. Sementara bio solar 16 ton. Angka itu dipastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat Lebong.(sca)
Kategori :