BACA JUGA:7 Potongan Rambut Pemain Sepakbola Dunia Tahun 2024
Keunikan bahan dan cara memasaknya membuat paniki semakin dikenal di dunia internasional, terutama di kalangan petualang kuliner.
3 Lawar Bali (Bali)
Lawar merupakan makanan tradisional Bali yang terbuat dari campuran sayuran, daging cincang, kelapa parut, dan darah hewan segar.
Biasanya menggunakan daging babi atau ayam, lawar terkenal karena rasa kuat dan teksturnya yang unik, yang didapat dari darah yang dicampurkan ke dalam bumbu.
Lawar menjadi bagian dari upacara adat di Bali, tetapi juga bisa ditemukan di berbagai warung makan di pulau tersebut.
Kombinasi rasa yang kuat membuatnya menarik perhatian wisatawan internasional, meski penggunaan darah segar mungkin dianggap ekstrem oleh beberapa orang.
4 Rica Rawa (Gorontalo)
Rica rawa adalah makanan khas Gorontalo yang terbuat dari daging ular sawah (ular piton). Hidangan ini dimasak dengan bumbu pedas khas Sulawesi.
BACA JUGA:Pendaki Asal Provinsi Bengkulu Alami Hipotermia di Gunung Kerinci, Diselamatkan Tim SAR Jambi
BACA JUGA:JPU Tetap Pada tuntutan, Perkara Tipikor Baznas BS Tinggal Tunggu Putusan
Bagi masyarakat lokal, rica rawa dianggap memiliki khasiat tertentu, seperti meningkatkan stamina. Keunikan bahan utamanya, yakni daging ular, telah membuat rica rawa menarik perhatian wisatawan mancanegara yang penasaran dengan kuliner ekstrem Indonesia.
Bagi mereka yang berani mencoba, rica rawa menawarkan rasa pedas yang menggugah selera dengan tekstur daging ular yang unik.
5 Tikus Panggang (Sulawesi Utara)
Tikus panggang adalah hidangan tradisional Minahasa, Sulawesi Utara, yang menggunakan tikus hutan sebagai bahan utama.
Tikus yang digunakan bukanlah tikus got, melainkan tikus hutan yang makanannya adalah buah-buahan, sehingga dagingnya dianggap lebih bersih dan lezat.