KORANRB.ID - Golput, atau golongan putih, merupakan istilah yang merujuk pada kelompok masyarakat yang memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Fenomena ini telah menjadi perhatian serius di berbagai negara, termasuk Indonesia, karena partisipasi politik yang rendah dapat memengaruhi legitimasi demokrasi.
Beberapa kelompok masyarakat dianggap lebih rentan untuk golput dalam setiap gelaran pemilu dan pilkada.
Berikut ini adalah analisis detail mengenai siapa saja yang termasuk kelompok tersebut serta faktor-faktor yang mendorong keputusan mereka untuk tidak memilih.
BACA JUGA:Sering Jadi Syarat Masuk Kerja, Ini Penjelasan Bentuk Kaki X dan O
1. *Generasi Muda*
Generasi muda, khususnya mereka yang berusia antara 17 hingga 30 tahun, kerap dianggap sebagai kelompok yang paling rentan untuk golput.
Beberapa alasan yang menyebabkan mereka tidak berpartisipasi dalam pemilihan antara lain:
- *Kurangnya Ketertarikan terhadap Politik*: Banyak anak muda yang merasa politik tidak relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Mereka cenderung melihat politik sebagai sesuatu yang membosankan, rumit, atau tidak memberikan perubahan yang nyata.
BACA JUGA:iPhone 16 Resmi Diluncurkan, Kapan Masuk ke Indonesia? Segini Perkiraan Harganya
Dalam beberapa kasus, mereka juga merasa bahwa suara mereka tidak akan mempengaruhi hasil akhir.
- *Ketidakpercayaan terhadap Sistem*: Skeptisisme terhadap integritas pemilu dan para kandidat sering kali menjadi alasan bagi anak muda untuk golput.
Mereka melihat para politisi sebagai sosok yang hanya memikirkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, sehingga merasa tidak ada kandidat yang layak dipilih.
- *Kurangnya Edukasi Politik*: Minimnya pemahaman tentang proses pemilu dan pentingnya suara mereka dalam sistem demokrasi membuat sebagian besar anak muda merasa tidak perlu terlibat dalam pemilu.