Pembudidaya maggot dapat memperoleh sampah organik dari berbagai sumber, seperti pasar, hotel, atau dapur rumah tangga.
Sampah tersebut kemudian diolah menjadi pakan bagi maggot, yang nantinya dapat dijual sebagai pakan ternak.
Dengan demikian, selain membantu mengurangi sampah, budidaya maggot juga memberikan manfaat ekonomi bagi peternak yang tekun dan konsisten dalam menjalankan usahanya.
Salah satu alasan utama mengapa budidaya maggot menjadi semakin populer adalah karena proses budidayanya yang relatif mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Maggot berasal dari telur lalat BSF, yang kemudian berkembang menjadi larva setelah melalui proses inkubasi selama beberapa hari. Setelah mencapai tahap dewasa, maggot siap dipanen dan digunakan sebagai pakan ternak.
BACA JUGA:Wow! Berikut 8 Kerajaan Gaib di Indonesia, Melegenda Hingga Sekarang
Proses budidaya maggot biasanya memakan waktu sekitar 17 hingga 20 hari, tergantung pada suhu dan kondisi lingkungan.
Selama masa budidaya, maggot dapat diberi pakan berupa limbah organik seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan roti.
Kunci utama dalam budidaya ini adalah menjaga kebersihan dan memastikan lingkungan yang sesuai bagi perkembangan maggot. Dalam satu gram telur lalat BSF, peternak dapat menghasilkan sekitar satu kilogram maggot yang siap dijual.
Maggot memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik, terutama protein, yang sangat penting bagi pertumbuhan ternak seperti unggas dan ikan.
BACA JUGA:Ini Teknik Orang Jepang untuk Mengalahkan Kemalasan
Dalam industri peternakan, maggot sering digunakan sebagai alternatif pakan alami yang lebih ekonomis dibandingkan dengan pakan komersial.
Maggot dapat diberikan langsung kepada ternak, atau diolah terlebih dahulu menjadi bentuk yang lebih mudah digunakan, seperti tepung maggot.
Selain digunakan sebagai pakan unggas dan ikan, maggot juga bermanfaat dalam pertanian.
Kotoran maggot, atau yang sering disebut kaskot, dapat diolah menjadi pupuk organik yang kaya akan nutrisi bagi tanaman. Pupuk ini membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertanian berkelanjutan.