Kemudian, kulit yang tampak lebih pucat dari biasanya merupakan tanda tubuh kekurangan hemoglobin, karena pigmen merah pada darah disebabkan oleh adanya hemoglobin.
Dengan kurangnya oksigen yang beredar dalam tubuh, penderita anemia sering merasa sesak napas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
BACA JUGA:Yakin Ingin Memelihara Kucing ? Ini Risiko dan Tips Bagi Pemula
BACA JUGA:Tidak Bisa Bedakan Telur Burung Parasit! Berikut 6 Fakta Unik Burung Scarlet Tanager
Otak juga membutuhkan oksigen untuk berfungsi secara optimal.
Kekurangan oksigen dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing yang sering.
2. Gangguan pertumbuhan pada anak
Pada anak-anak, kekurangan zat besi dapat menghambat pertumbuhan fisik dan mental.
Zat besi sangat penting dalam masa pertumbuhan karena berperan dalam pembentukan sel darah merah dan perkembangan sistem saraf.
Anak yang mengalami defisiensi zat besi lebih mungkin mengalami gangguan konsentrasi, penurunan performa akademis, dan perkembangan kognitif yang terlambat.
Selain itu, mereka juga bisa mengalami keterlambatan dalam perkembangan motorik dan perilaku yang lebih lambat.
BACA JUGA:7 Fakta Menarik Tentang Harimau yang Belum Banyak Diketahui Orang
BACA JUGA:Manfaat Kesehatan Keji Beling, Tanaman Herbal yang Kaya Khasiat
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan gangguan perhatian, kesulitan belajar, dan performa akademik yang buruk.
Anak dengan defisiensi zat besi cenderung lebih mudah lelah, mudah marah, dan menunjukkan perilaku yang lebih gelisah.
Kekurangan zat besi kronis dapat menyebabkan masalah pertumbuhan, terutama jika terjadi pada masa balita. Kondisi ini bisa menyebabkan tinggi badan yang tidak optimal atau stunting.