Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Jarang Terpapar Sinar Matahari, Berikut Penjelasanya

Rabu 02 Oct 2024 - 15:06 WIB
Reporter : Abdilatul Fatwa
Editor : Fazlul Rahman

2. Gangguan kesehatan mental

Paparan sinar matahari juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental, karena terkait erat dengan produksi serotonin, yaitu hormon yang berfungsi untuk memperbaiki suasana hati dan membantu kita merasa bahagia dan tenang. 

Paparan sinar matahari yang cukup dapat meningkatkan kadar serotonin di otak, sehingga membantu mengurangi risiko gangguan suasana hati seperti depresi.

Salah satu gangguan mental yang sering dikaitkan dengan kurangnya paparan sinar matahari adalah Seasonal Affective Disorder (SAD), yaitu jenis depresi musiman yang biasanya muncul pada musim dingin atau ketika cuaca cenderung mendung dan sinar matahari sangat minim. 

Orang dengan SAD biasanya mengalami gejala seperti perasaan sedih yang berkepanjangan, kelelahan, gangguan tidur, dan penurunan energi. 

BACA JUGA:Bisa Ingat Wajah Pemburu! Berikut 5 Fakta Unik Gagak Sulawesi, Burung yang Cerdas

BACA JUGA:Banyak Salah Paham, Air Hujan Tidak Bisa Digunakan untuk Aki, Ini Penjelasannya

Meskipun SAD lebih sering terjadi di negara-negara dengan musim dingin panjang, kurangnya paparan sinar matahari di negara tropis juga dapat memicu gangguan suasana hati serupa.

3. Kesehatan kulit dan risiko penyakit autoimun

Selain vitamin D, paparan sinar matahari juga penting untuk menjaga kesehatan kulit. 

Sinar matahari membantu mengatur siklus tidur-wake tubuh, dikenal sebagai ritme sirkadian, yang penting untuk menjaga kesehatan kulit. 

Kurangnya paparan sinar matahari dapat mempengaruhi regenerasi kulit, memperlambat proses perbaikan sel kulit, dan bahkan menyebabkan kulit tampak kusam atau tidak sehat.

Namun, terlalu sedikit paparan sinar matahari juga dapat berisiko meningkatkan penyakit autoimun seperti multiple sclerosis (MS). 

Ini karena vitamin D memiliki peran dalam mengatur respons imun tubuh. Tanpa paparan sinar matahari yang cukup, kadar vitamin D bisa menurun, dan ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat, yang merupakan karakteristik utama penyakit autoimun.

BACA JUGA:Pemakan Rayap! Berikut 7 Fakta Unik Kalajengking Kaisar

BACA JUGA:7 Inspirasi Ruang Kerja Kantor Minimalis dan Modern, Bisa Buat Betah Karyawan

Tags :
Kategori :

Terkait