KORANRB.ID – Menahan kentut mungkin terdengar sepele, tetapi tindakan ini sebenarnya dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
Kentut merupakan proses alami yang terjadi saat tubuh mengeluarkan gas yang terbentuk di dalam sistem pencernaan.
Gas tersebut dapat berasal dari udara yang kita telan saat makan atau minum, serta hasil fermentasi makanan oleh bakteri di usus besar.
Ketika gas ini tidak dikeluarkan secara alami, yaitu melalui kentut, hal tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang tidak boleh diabaikan.
Berikut ini koranrb.id akan merangkum beberapa dampak negatif menahan kentut bagi kesehatan yang selalu dianggap sepele.
BACA JUGA:Pohon Tumbang Timpa Hilux di Samping Puskesmas Pasar Kepahiang, Begini Kondisinya
1 Meningkatkan Tekanan di Saluran Pencernaan
Kentut terjadi ketika gas yang ada di dalam saluran pencernaan terdorong keluar melalui anus. Ketika anda menahan kentut, gas tersebut tidak langsung keluar dan terus menumpuk di dalam usus.
Ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan di saluran pencernaan, terutama di usus besar dan rektum. Akibat dari tekanan ini adalah rasa tidak nyaman dan kembung, yang bisa semakin memburuk jika gas terus menumpuk tanpa ada jalan keluar.
Pada beberapa kasus, peningkatan tekanan ini bisa sangat mengganggu dan menyebabkan rasa sakit yang tajam di perut.
Selain itu, penumpukan gas yang terlalu banyak di saluran pencernaan bisa menyebabkan perut kembung dan keras, yang menimbulkan sensasi seperti perut sedang menggembung atau dipenuhi udara.
BACA JUGA:Ketum PWI Pusat Hendry CH Bangun Pimpin Rapat Pengurus Harian, Lanjutkan Program UKW
2 Kembung dan Rasa Tidak Nyaman
Salah satu dampak langsung dari menahan kentut yaitu munculnya perasaan kembung. Ketika gas tidak dikeluarkan, udara akan terperangkap di dalam perut dan usus.
Kondisi ini menyebabkan perut terasa penuh, keras, dan tidak nyaman. Kembung ini bisa berlangsung dalam waktu yang lama, terutama jika gas terus terakumulasi dan tidak dilepaskan. Kembung yang parah juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.