Ketika tekanan di perut meningkat, kemampuan diafragma untuk bergerak dengan bebas dapat terganggu, yang dapat memengaruhi pernapasan dan menyebabkan sesak napas.
BACA JUGA:Kamu Suka Berdebat? Pahami Strategi Ini Agar Kamu Bisa Menguasai Perdebatan
6 Risiko Infeksi Usus
Meskipun jarang terjadi, menahan kentut dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada usus. Ini terjadi karena gas yang tertahan bisa menyebabkan penumpukan bakteri di dalam usus besar.
Bakteri-bakteri ini, jika tidak dikeluarkan bersama gas, dapat memicu peradangan atau infeksi pada lapisan usus, terutama jika ada kerusakan kecil atau luka di area tersebut.
Infeksi usus yang disebabkan oleh penumpukan gas dan bakteri ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, perut yang terasa kram, serta demam.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan gas di dalam saluran pencernaan dikeluarkan secara teratur agar kesehatan usus tetap terjaga.
7 Mengganggu Pola Tidur
Jika gas tertahan di perut, terutama di malam hari, hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur. Perut yang kembung dan nyeri perut akibat gas bisa membuat sulit tidur atau menyebabkan terbangun di tengah malam karena rasa tidak nyaman.
BACA JUGA:Bikin Malu Karena Tubuh Sering Terserang Panu, Mungkin Anda Sering Melakukan Hal Ini
Kurangnya tidur yang berkualitas tentu berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan, termasuk mengganggu sistem kekebalan tubuh, mood, dan fungsi kognitif.
Selain itu, rasa kembung yang berlanjut juga bisa mempengaruhi postur tidur dan membuat anda sulit menemukan posisi tidur yang nyaman. Pola tidur yang terganggu dalam jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan kronis dan menurunkan kualitas hidup.
8 Dampak Psikologis
Secara psikologis, menahan kentut dapat meningkatkan rasa cemas, terutama jika anda khawatir tentang kentut di tempat umum. Ketakutan akan canggung atau malu jika kentut terdengar di depan orang lain bisa menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan.
Selain itu, rasa tidak nyaman di perut akibat menahan gas juga bisa membuat seseorang sulit fokus pada aktivitas yang sedang dilakukan. Dalam jangka panjang, kecemasan yang berkaitan dengan menahan kentut dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Rasa cemas yang berkelanjutan bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan umum, terutama jika seseorang terus-menerus khawatir tentang situasi sosial yang berhubungan dengan kentut.