Pitri mengatakan, sisa pupuk subsidi ribuan ton tersebut diperuntukan memasuki musim tanam pertama padi sawah yang tersebar mulai dari Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Air Manjuto dan Kecamatan Selagan Raya.
Ia memastikan stok pupuk bersubsidi dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan petani selama musim tanam tahun 2024.
BACA JUGA:Pembangunan Mall Pelayanan Publik Mukomuko Diusulkan Kembali Tahun Depan
BACA JUGA:Dishub Mukomuko: Uji KIR Kendaraan Bermotor Gratis
"Kami pastikan stok pupuk bersubsidi dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan petani sepanjang musim tanam tahun ini,” jelasnya.
Lanjutnya, begitu juga dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi selalu menjadi perhatian Distan Mukomuko.
Di mana ketetapan harga pupuk urea sebesar Rp2.250/Kg, pupuk NPK sebesar Rp2.300/Kg dan pupuk NPK formula sebesar Rp3.300/Kg. Pengusaha depot pupuk pun tidak diperbolehkan menjual pupuk di atas HET.
“Harga sesuai HET juga menjadi perhatian kami, agar petani tidak keberatan membeli pupuk subsidi tersebut,” ujarnya.
Berkaitan untuk pengawasan distribusi Pupuk subsidi hingga ke petani. Distan Mukomuko juga bekerja sama dengan Aparat Penegak Hukum (APH), Pemerintah desa (Pemdes) untuk memastikan bahwa tidak ada pengecer resmi yang menjual pupuk subsidi di atas HET.
BACA JUGA:2 Tersangka Pemerasan Kades Sungai Lintang Tahanan Kejari Mukomuko Segera Sidang
BACA JUGA:Tahap Awal Beroperasi, Suntikan Dana Untuk RS Pratama Ipuh Rp3 Miliar APBD Mukomuko 2025
Selain itu juga pupuk subsidi ini hanya diperuntukan bagi petani padi dan holtikultura. Bukan untuk petani sawit, maka dari itu saat pembelian petani juga harus terdaftar di dalam kelompok tani non sawit.
“Kita melibatkan pihak terkait dalam pengawasan. Agar pupuk ini benar-benar sampai ke tangan petani dan tidak disalah gunakan, untuk memperkaya diri ataupun oknum lainnya,” tandasnya.