Hal ini disebabkan telur yang belum menetas akan menetas ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan.
Maka dari itu situasi seperti saat ini ditakutkan dapat menyebabkan lonjakan seperti awal tahun lalu.
“Tentunya kami meminta kepada seluruh puskesmas untuk selalu memberikan pengawasan serta edukasi terkait DBD ke masyarakat,” jelas Bustam.
Lanjutnya, maka dari itu penting bagi masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan pola hidup sehat.
BACA JUGA: 215.507 Surat Suara Pilkada 2024 Tiba di Rejang Lebong
Seperti gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta menerapkan 3M plus, baik itu menguras tempat penampungan.
Kemudian menutup tempat-tempat penampungan air, serta mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Hal itu dilakukan setidaknya setiap sekali seminggu atau di hari minggu.
“Selain melakukan gerakan PSN dan menerapkan 3M, masyarakat bisa ke puskesmas setempat untuk mengambil abate, guna memberantas jentik-jentik nyamuk,” tutup Bustam.