KORANRB.ID – Kerugian Negara (KN) Rp2,3 miliar yang timbul dari dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pembangunan fisik rehabilitasi Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) tahun anggaran 2022 pada Dinas Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), sebesar Rp489 juta sudah dikembalikan.
Hal tersebut disampaikan Dirreskrimsus Polda Bengkulu, Kombes Pol I Wayan Riko Setiawan, SIK.
Ia mengatakan pengerjaan proyek rehabilitasi Puskeswan Dinas Pertanian Benteng menelan anggaran Rp4 miliar dengan tujuh proyek banguan.
Atas anggaran tersebut 10 tersangka merugikan negara sebesar Rp2,3 miliar dan saat ini kerugian tersebut sudah kembali sebagian.
BACA JUGA:2 Warga Bingin Kuning Lebong Ditangkap Beserta 8 Paket Sabu dan Ganja
BACA JUGA:Ditreskrimsus Polda Bengkulu Tangani 72 Kasus Sejak Januari, Paling Banyak Subdit Siber 23 Kasus
Para tersangka yakni ES (58) PNS, WGT (42) PNS, EPP (53) PNS, MMH (46) PNS, untuk pihak swasta itu ada DRM (59), JW (52), DS (34), KRN (67), NS (50), RA (36) sudah mengembalikan kerugian negara sebesar Rp489.995.000.
“Untuk kerugian negara itu Rp2,3 miliar dari anggaran keseluruhan Rp4 miliar. Dan para tersangka sudah mengembalikan sebagian,” ungkap Dirreskrimsus.
“Dan itu dari beberapa tersangka yang mengembalikan. Sebagian da juga yang full,” sambung Dirreskrimsus.
Ia menabahkan pada kasus ini para tersangka merugikan negara dengan beberapa modus salah satunya pengurangan volume bangunan.
Sehingga dana yang dikeluarkan untuk proyek ini terpotong, itulah membuat negara merugi.
“Untuk modus mereka (10 tersangka, red) meliputi kualitas pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi (spek), pengurangan mutu bangunan, hingga adanya kelebihan bayar yang tidak sesuai kontrak awal, sehingga anggaran terserap pada tersangka,” jelas I Wayan.
BACA JUGA:Petugas Parkir dan Pedagang Santan Baku Hantam di Pasar Panorama, Ini Penyebabnya
Kemudian untuk pada ungkap kasus tipikor proyek rehabilitasi Puskeswan Dinas Pertanian Kabupaten Benteng ini Unit Tipikor sudah memeriksa 20 orang kontraktor pelaksana, dua orang konsultas pengawas, lima orang panitia lelang.