KORANRB.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar sarasehan Pilkada Damai, Selasa, 22 Oktober 2024. Dalam kegiatan ini hadir langsung unsur Forkopimda hingga seluruh tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan lainnya.
Penjabat (Pj) Bupati Bengkulu Tengah, Dr. Heriyandi Roni, M.Si menjelaskan, dalam pilkada, berbeda pilihan merupakan hal biasa. Namun perbedaan pilihan bukanlah penghalang.
Paling penting adalah bagaimana menyikapi perbedaan tersebut dengan baik sehingga bisa menjaga perdamaian.
“Kalau kita beda pilihan merupakan hal yang biasa. Tetapi terkadang kita salah menyikapi perbedaan tersebut. Jangan sampai perbedaan membuat kita terpecah apalagi ribut. Kita harus tetap menjaga kekeluargaan serta persaudaraan antar sesama,” ungkapnya.
BACA JUGA:Laporan Terkait 3 ASN Rejang Lebong Terlibat Politik Praktis Diteruskan ke BKN
BACA JUGA:Jamin Hak Pilih, 1.164 Penyandang Disabilitas Terdaftar DPT KPU Seluma
Lanjut Heriyandi, pelaksanaan pilkada ini merupakan momen demokrasi yang berlangsung setiap lima tahun sekali. Pilkada adalah bagian dari sistem demokrasi yang disepakati bersama.
Penting untuk terus berkomunikasi, bertukar informasi, dan memahami bahwa proses ini tidak boleh memecah belah persaudaraan.
Tujuan utama Pilkada adalah memilih pemimpin yang terbaik. Meskipun setiap orang memiliki pilihan yang berbeda, masyarakat diimbau tetap menjaga keharmonisan dan persatuan demi keberlangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Saya berharap pelaksanaan Pilkada dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai seperti halnya pelaksanaan Pemilu beberapa waktu lalu. Saya berharap semua masyarakat Bengkulu Tengah dapat memberikan hak suaranya pada 27 November 2024,” bebernya.
BACA JUGA:KPU Kaur Ingatkan Pemilih Pemula untuk Segera Rekam e-KTP, Ini Alasannya
BACA JUGA:Debat Pilkada Bengkulu Tengah, 4, 11 dan 22 November 2024
Sementara itu, Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP. Dedi Wahyudi, SH, S.IK, MH, M.IK memberikan pesan kepada masyarakat agar dapat menjaga persatuan.
Jangan mudah terpengaruh apalagi dipengaruhi oleh oknum tak bertanggung jawab, termasuk tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang belum jelas kepastiannya atau hoax.
Kapolres juga menegaskan pihak kepolisian telah mendata daerah-daerah yang dianggap rawan konflik, terutama di wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak. Polres bekerja sama dengan seluruh aparat, termasuk Babinsa, untuk menjaga keamanan selama proses pilkada.