Sebaliknya, bela diri memiliki aturan dan kode etik yang ketat. Pada dasarnya, bela diri mengajarkan prinsip "menghindari perkelahian kecuali benar-benar terpaksa." Dalam setiap seni bela diri, ada aturan yang melarang penggunaan kekuatan berlebihan dan mengajarkan pentingnya kontrol diri.
Bahkan dalam kompetisi bela diri, teknik yang dilarang seperti menyerang mata, tenggorokan, atau bagian vital lainnya sangat dihindari. Selain itu, bela diri mengajarkan nilai-nilai etis seperti menghormati lawan, waspada, dan bertanggung jawab.
4. Latihan dan Kesiapan
Latihan dalam Street Fighting
Street fighting jarang melibatkan latihan khusus. Mereka yang berpartisipasi dalam street fighting biasanya tidak mendapatkan pelatihan formal.
Kemampuan street fighting bisa jadi berasal dari pengalaman atau hasil dari situasi ekstrem di lingkungan yang keras. Oleh karena itu, street fighter sering mengandalkan insting alami, agresi, dan keberanian mereka.
Street fighting tidak mengajarkan teknik yang halus, tetapi lebih mengedepankan serangan langsung.
Latihan dalam Bela Diri
Di sisi lain, bela diri membutuhkan latihan teratur dan sistematis. Seni bela diri memiliki tahap latihan mulai dari gerakan dasar hingga teknik lanjutan, dan setiap tingkatan dilalui dengan sabar dan disiplin.
BACA JUGA:Hidup Hingga 80 Tahun dan Takut Air, Inilah Sederet Fakta Menarik Dhub
BACA JUGA:Sejarah Pramuka Dunia hingga Masuk ke Indonesia, Ternyata Ini Peran Pramuka untuk Kemerdekaan RI
Latihan bela diri juga melibatkan pengondisian fisik, kekuatan mental, dan ketangkasan tubuh. Setiap seni bela diri memiliki tahapan atau tingkat keahlian, seperti sabuk dalam karate atau taekwondo, yang menunjukkan kemajuan dan keterampilan praktisi.
Pelatihan ini membuat praktisi siap secara fisik maupun mental untuk menghadapi situasi sulit, sekaligus membantu mereka tetap tenang dan fokus.
5. Aspek Legalitas dan Konsekuensi Hukum
Street Fighting