Karena memang diketahui, bahwa berdirinya pabrik tersebut terlalu dekat dengan pemukiman warga, sehingga limbah CPO yang mengalir di anak sungai dan limpah asap yang menjadi polusi udara tentu akan berdampak kepada warga sekitar, terutama di desa penyangga.
BACA JUGA:Heboh! 2 Warga Ditemukan Bersimbah Darah dalam Pondok Kebun di Lebong
BACA JUGA:5 Artis Terkaya di Indonesia, Salah Satunya Punya Total Harta Hampir Rp 3 Triliun
“Keluhan asap ini sudah terjadi bertahun tahun, kami minta prusahaan untuk memberi kepastian dan kenyamanan kepada warga, agar asap tidak menjadi penyakit yang berujung pada keresahan masyarakat.
Kami minta perusahaan melalui desa memanggil warga untuk memastikan keluhan warga dan segera mencari solusinya,”tegas Nofi.
Atas hal ini, Nofi berharap perusahaan dapat kooperatif dan menyadari bahwa limbah asap cukup mengganggu aktifitas masyarakat. Kepada Pemkab Seluma, Nofi turut memberi saran untuk mempertegas terkait standarisasi cerobong asap atau limbah asap yang di keluarkan oleh prusahaan.
Selain itu Pemkab Seluma bisa memastikan SOP yang diterapkan oleh PT AIP dan mencari solusi, seperti salahsatunya mengurangi jam kerja disaat aktifitas masyarakat tengah sibuk.
BACA JUGA:Mitos Tidur Siang Bisa Mengakibatkan Gemuk, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Fenomena Polusi Cahaya Ternyata Berdampak Pada Lingkungan dan Kesehatan, Ini Cara Menanganinya
“Selain pastikan spesifikasi cerobong asap yang dimiliki PT AIP, Pemkab juga bisa memastikan SOP yang dilakukan perusahaan, bila perlu minimalisir aktifitas perusahaan dengan kurangi jam kerja, sehingga dampak kesehatan dapat berkurang,”pungkas Nofi.
Limbah CPO PT AIP saat ini diduga mengalir dan merusak ekosistem di aliran sungai gasan yang posisinya tepat melintasi pabrik PT AIP. Dampaknya, aliran anak sungai menjadi keruh.
Dari penjelasan warga, sebelum adanya pabrik PT AIP, aliran sungai gasan memiliki warna yang cukup jernih .
Namun saat ini kondisinya sudah berubah 180 derajat. Aliran Sungai Gasan menjadi keruh dan cenderung berwarna coklat kehitaman disertai buih.
BACA JUGA:Memiliki Budaya Unik dan Mudah Bersosialisasi, Inilah 7 Fakta Tentang Orang Utan Sumatera
BACA JUGA:Hari Radiologi Internasional, Berikut Fakta dan Sejarahnya
Ekosistem Rusak, tidak seperti dahulu, saat ini ekosistem di aliran sungai gasan sudah tidak ada. Dahulunya banyak sekali ikan yang hidup dan berkembang biak dialiran sungai gasan, bahkan banyak warga yang menjadikan aliran sungai gasan menjadi spot mancing.