“Akan kita bedah betul, apabila belum urgent maka akan kita tiadakan dulu di tahun 2025. Termasuk sebagian rekomendasi penambahan dari rekan-rekan usai pembahasan di tingkat komisi. Saat ini kita akan fokus melakukan rasionalisasi,” beber Samsul.
Diketahui dalam rapat banggar, rekomendasi yang sebelumnya dilakukan di tingkat komisi akan dibahas di tingkat banggar. Ditargetkan dalam rapat banggar ini menghasilkan defisit dalam RAPBD 2025 mencapai Rp 35 miliar, karena dalam nota pengantar Bupati Seluma sebelumnya defisit dalam RAPBD sebesar Rp 67,9 miliar dari total RAPBD sebesar Rp 1,1 triliun.
Menurut Samsul, jumlah defisit yang dibacakan dalam nota pengantar Bupati Seluma terlampau cukup tinggi, sedangkan batas ambang wajar defisit tidak boleh melebihi 4 persen dari APBD.
Atas hal ini DPRD khawatir ada beberapa kegiatan di tahun 2024 tidak dibayarkan lantaran anggaran tidak mencukupi.
“Asumsikan APBD berkisar Rp 1 triliun, artinya defisit maksimalnya Rp 40 miliar. Namun idealnya akan kita tekan menjadi Rp 30 miliar - 35 miliar,” tegasnya.
Untuk menekan angka tersebut, disebutkan Samsul, akan ada sejumlah anggaran kegiatan yang kemungkinan harus terpangkas untuk menyesuaikan jumlah ini. Termasuk pemangkasan anggaran perjalanan dinas dan sejumlah kegiatan yang belum urgen.
“Akan kita bahas bersama untuk pemangkasan, karena ini demi sehatnya APBD kita, sehingga defisit kita bisa di bawah 4 persen,” terang Samsul.