ARGA MAKMUR,KORANRB.ID – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bukan hanya mengucurkan dana untuk program replanting atau peremajaan kelapa sawit.
BPDPKS juga mengucurkan dana untuk program intensifikasi perkebunan kelapa sawit atau program bantuan khusus perkebunan kelapa sawit yang masih produktif.
Bantuan tersebut dalam bentuk pupuk maupun pestisida, khusus untuk kebun kelapa sawit dalam satu tahun.
Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Desman Siboro, SH mengungkapkan, untuk tahun 2024 Bengkulu Utara mendapatkan program bantuan intensifikasi perkebunan kelapa sawit seluas 50 hektare.
BACA JUGA:Sekwan Kepahiang Diperiksa Sampai Maghrib, Bupati Tunjuk Pelaksana Tugas
BACA JUGA: Meski Masuk Database BKN, Ini Sebab 800 Honorer Bengkulu Utara Tak Bisa Ikut Tes PPPK
Jumlah tersebut meningkat di tahun 2025 mendatang, dimana Bengkulu Utara mendapat program intensifikasi perkebunan kelapa sawit seluas 100 hektare.
“Program ini untuk meningkatkan kualitas perkebunan kelapa sawit yang memang masih produktif secara usia namun kekurangan pupuk atau pestisida,” terangnya.
Bagi lahan penerima program bantuan tersebut, mereka akan mendapatkan bantuan berupa pupuk sebanyak 7 Kg per tahun untuk setiap pohon kelapa sawit.
Program ini sangat bagus dan diminati petani. Apalagi di tengah harga tandan buah segar kelapa sawit yang saat ini tengah tinggi.
Desman juga menyampaikan jika saat ini ada banyak program untuk petani kelapa sawit yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Sebagaimana program Pemkab Bengkulu Utara, pengadaan bibit kelapa sawit dengan harga murah yang dikhususkan pemilik lahan yang luasnya terbatas, dan bukan lahan kosong.
“Selain itu untuk yang sudah menjadi perkebunan, ada program Intensifikasi. Sedangkan untnuk lahan yang tidak produktif ada program replanting kelapa sawit,” terangnya.
BACA JUGA:Lawan Kotak Kosong, Dana Kampanye Arie-Sumarno Hanya Habis Rp1,05 Miliar
BACA JUGA:3 Unit Mobil Damkar dan 30 Personel Diturunkan, Kebakaran di Desa Tanjung Besar