Apabila berada di laut dan sekitarnya, para ahli lebih menyarankan untuk menggunakan mineral sunscreen.
Namun, pilihan tersebut juga masih menimbulkan resiko.
Pada saat terpapar di bawah sinar matahari langsung, ada beberapa jenis nanopartikel titanium dioxide dan zinc oxide dapat terbentuk dan membahayakan sel hidup.
Jadi, apa pilihan terbaiknya? Alternatif nya adalah gunakan baju renang yang dapat menutupi seluruh kulit sehingga mengurangi pemakaian SBF dan melindungi area tubuh yang terbuka dengan SPF mineral yang tidak mengandung nanopartikel.
Anggapan tersebut boleh jadi tepat. FDA menyarankan pembatasan level tertinggi SBF adalah di angka 60+.
Alasan adanya batasan tersebut yaitu menghindari kesalahpahaman publik kalau mereka tidak perlu mengulangi pemakaian Tabir surya karena angka SPF yang tinggi.
BACA JUGA:Jaksa Sebut Uang Korupsi DD Puguk Pedaro Mengalir ke Selingkuhan Terdakwa
BACA JUGA:Audit Dugaan Korupsi DD/ADD Bungin Belum Tuntas, Penyidikan Dilanjutkan 2025
Faktanya dalam sebuah penelitian, orang yang mengenakan Tabir surya dengan SPF 50 hanya menerima perlindungan sekitar 40% dari produk tersebut.
Namun, angka yang tinggi dapat memberikan proteksi lebih baik.
Sebuah penelitian lain menemukan apabila orang orang yang menggunakan Tabir surya SPF 100 memiliki risiko gangguan kesehatan yang lebih rendah ketimbang memakai SPF 50.
Pastinya semua jenis dan warna kulit harus menggunakan tabir surya, terutama apabila ingin menghindari kerusakan kulit akibat sinar UV matahari.
Beberapa di antaranya adalah noda hitam dan keriput.
Namun bagi pemilik kulit gelap, kamu juga memiliki resiko kanker kulit yang lebih rendah daripada pemilik kulit cerah.
Namun, bukan berarti kamu tidak memerlukan Tabir surya saat keluar ruangan.
Kamu hanya dapat menggunakan SPF yang lebih rendah dari yang lainnya.