Hal ini bisa membantu mereka dalam pengelolaan pertanian dan perayaan keagamaan.
Dengan seiring berjalannya waktu, berbagai budaya di seluruh dunia mengembangkan sistem kalender mereka sendiri, baik berdasarkan siklus bulan, matahari atau pun kombinasi keduanya.
BACA JUGA:10 Negara Ini Punya Kalender Selain Masehi, Termasuk Indonesia
Dimana, kalender Gregorian yang kita gunakan pada saat ini, yang diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582.
Kalender ini merupakan hasil dari evolusi panjang sistem pengukuran waktu yang dimulai dari kalender kuno seperti yang dibuat oleh bangsa Sumeria.
2. Sebagian minggu “menghilang” pada tahun 1582
Perubahan dari kalender Julian ke kalender Gregorian, merupakan salah satu momen penting dalam sejarah penanggalan.
BACA JUGA:Ngeri! Menilik Legenda Mistis Kuyang, Kisah Siluman Tanpa Tubuh di Kalimantan
Dimana, kalender Julian, yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 46 Sebelum Masehi (SM), mempunyai tahun yang lebih panjang daripada tahun tropis.
Sehingga hal tersebut menyebabkan pergeseran musiman seiring berjalannya waktu.
Maka dari itulah, untuk mengatasi masalah tersebut, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian pada tahun 1582.
Dengan cara pengenalan kalender Gregorian, sepuluh hari dihapus dari kalender.
BACA JUGA:Legenda Mistis Orang Bunian dari Gunung Kerinci, Begini Kisahnya
Oleh karena itulah, setelah tanggal 4 Oktober 1582, maka langsung dilanjutkan dengan tanggal 15 Oktober 1582.
Hal tersebut berarti orang-orang yang hidup pada saat itu merasakan "hilangnya" sepuluh hari dalam hidup mereka.
Terdapat beberapa negara, terutama yang beragama Katolik, cepat mengadopsinya, sementara negara-negara Protestan dan Ortodoks, seperti Inggris dan Rusia, baru mengadopsi kalender ini beberapa abad kemudian.