Pada awalnya, kalender Romawi yang hanya terdiri dari 10 bulan mencerminkan cara orang-orang pada masa itu mengatur waktu berdasarkan siklus pertanian dan musim.
Dengan adanya penambahan Januari dan Februari oleh Raja Numa Pompilius, merupakan langkah penting untuk menyelaraskan kalender dengan tahun matahari, sehingga tahun baru dimulai pada bulan Januari.
Dimana, perubahan ini menyebabkan ketidaksesuaian antara nama bulan dan urutannya.
Namun demikian, nama-nama tersebut tetap dipertahankan, menciptakan situasi yang unik.
BACA JUGA:Sejarah, Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Betawi, Begini Kisah Awal Kemunculannya
Selain itu, terdapat banyak budaya di seluruh dunia mempunyai sistem kalender yang berbeda, seperti kalender lunar, kalender solar, bahkan kalender yang menggabungkan keduanya.
Dengan adanya inovasi dalam sistem kalender juga terus berlanjut.
Dikutip dari news, Terdapat beberapa proposal untuk menggunakan kalender yang lebih efisien atau lebih mudah dipahami.
Hal tersebut seperti kalender 13 bulan yang lebih terintegrasi dengan teknologi modern.
BACA JUGA:Kisah Pertama Kali di Muka Bumi, Qabil dan Habil, Begini Hikmahnya
Dengan kemajuan teknologi, kita mungkin akan melihat cara baru untuk mengukur dan merencanakan waktu yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada saat ini.
Kalender bukan hanya sekadar alat untuk melihat tanggal, namun juga cerminan dari sejarah, budaya, dan perkembangan manusia. (**)