BACA JUGA:Stabilkan Harga, Pemkab Dirikan Gerai Pangan Lokal
Data BPS mencatat, dari sisi wilayah, komoditas cabai merah dan cabai rawit juga menjadi kontributor utama pada kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) di Pulau Sumatera dan Jawa. Amalia menyebut, di Sumatera, cabai merah menjadi kontributor nomor satu pada IPH. ’’Kalau di Jawa, cabai rawit yang jadi komoditas utama penyumbang IPH. Jadi kalau di Sumatera lebih butuh cabai merah, kalau di Jawa lebih suka mengkonsumsi cabai rawit,’’ imbuhnya.
BACA JUGA:Netralitas Wartawan Harga Mati! PWI Inisiasi UKW Gratis
Jumlah kab/kota yang mengalami kenaikan harga cabai merah pun terus meningkat. Saat ini ada 360 kab/kota yang mengalami kenaikan harga cabai merah. Disusul 355 kab/kota mengalami kenaikan harga gula pasir, serta 325 kab/kota mengalami kenaikan harga cabai rawit.
’’Ada 5 komoditas yang harus diperhatikan untuk minggu ini, minggu depan, dan dalam minggu berikutnya. Yaitu cabai merah, gula pasir, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras. Harga cabai merah dan cabai rawit belum ada tanda-tanda melandai,’’ tutur Amalia.
BACA JUGA:Seleksi JPTP Masih Belum Ada Pendaftar
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengimbau pemda mewaspadai kenaikan inflasi. Sebab, selama tiga bulan terakhir, angka inflasi di daerah cenderung meningkat. ’’(Peningkatan angka inflasi) terjadi variasi tiap daerah, ada daerah-daerah yang tinggi, ada daerah yang rendah. Saya terus terang akan juga melihat prestasi para Pj (kepala daerah) juga dilihat dari data-data ini, termasuk data BPS,’’ jelas dia pada kesempatan yang sama.
Tito juga meminta pemda mengawasi kenaikan harga komoditas, khususnya cabai merah. Apalagi kenaikan tersebut diketahui terjadi di daerah yang relatif subur. Menurutnya, perlu ada gebrakan yang aktif dari kepala daerah agar harga cabai merah dapat terkendali.
’’Ini betul-betul menjadi perhatian bagi kita dan saya juga pasti akan mengawasi betul daerah-daerah mana saja yang bisa mengendalikan, mana yang konsisten tidak bisa mengendalikan yang menjadi bahan penilaian,’’ ujar Tito.
BACA JUGA:Netralitas Wartawan Harga Mati! PWI Inisiasi UKW Gratis
Dia meminta agar pemda melakukan berbagai upaya untuk menekan kenaikan harga cabai, sama seperti upaya yang dilakukan untuk menekan kenaikan harga beras yang sempat melambung beberapa waktu lalu. Gerakan pasar murah juga diharapkan terus digalakkan. Dengan demikian, tekanan pada inflasi juga bisa diminimalisir.
’’Saya minta tolong untuk rekan-rekan kepala daerah semua melakukan gerakan yang sama. Seluruh daerah (dapat) menggunakan anggaran reguler bansos maupun belanja tidak terduga, bisa juga menggandeng para pengusaha untuk melakukan gerakan pasar murah. Jadi, jual sembako murah, dijual harganya subsidi. Ini juga dapat menekan inflasi,’’ tuturnya. (**)