BACA JUGA:TPG Triwulan IV dan Tambahan Tunjangan 100 Persen Cair Pekan Ini
BACA JUGA:Soal Gugatan Evi-Rico, KPU Tunggu Surat dari Mahkamah Konstitusi
Hal ini mencerminkan prinsip equality before the law, di mana semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Namun, pedang ini juga mengingatkan bahwa penegakan hukum harus dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab.
Hukum yang terlalu keras atau diterapkan secara sembarangan dapat menimbulkan ketidakadilan, yang justru bertentangan dengan esensi keadilan itu sendiri. Oleh karena itu, pedang Justitia adalah simbol dari keseimbangan antara keadilan substantif dan keadilan prosedural.
Penutup Mata
Penutup mata Justitia adalah atribut yang paling dikenal, melambangkan prinsip ketidakberpihakan dalam hukum. Dalam dunia hukum, hakim dan penegak hukum diharapkan untuk tidak terpengaruh oleh identitas, status sosial, kekayaan, atau tekanan politik dari pihak mana pun.
Keputusan hukum harus didasarkan semata-mata pada fakta dan hukum yang berlaku.
Penutup mata ini juga mengajarkan bahwa hukum tidak boleh diskriminatif. Prinsip ini tercermin dalam berbagai konstitusi dan peraturan internasional, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang menyatakan bahwa setiap orang berhak atas perlakuan yang adil dan setara di depan hukum.
Namun, penutup mata ini juga menjadi tantangan besar dalam praktik hukum modern. Di beberapa negara, hukum sering kali dipengaruhi oleh kekuasaan politik atau ekonomi, yang dapat mencederai prinsip ketidakberpihakan.
BACA JUGA:Mengenal Concorde, Pesawar Supersonik yang Mampu Terbang 2 Kali Kecepatan Suara
BACA JUGA:Dikenal Sebagai Penjelajah Samudera yang Menakjubkan, Ini Fakta Burung Albatros
Oleh karena itu, simbol Justitia menjadi pengingat penting bahwa hukum harus bebas dari bias dan pengaruh eksternal.
Kaitan Filosofis Antara Justitia dan Hukum
Simbol Justitia mencerminkan esensi dari hukum sebagai alat untuk menciptakan keadilan dalam masyarakat. Hukum, seperti yang diajarkan oleh filsuf seperti Aristoteles dan Cicero, harus berfungsi untuk menjaga keseimbangan antara hak individu dan kepentingan umum.
Timbangan Justitia mencerminkan prinsip ini, di mana setiap keputusan hukum harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat.
Dalam filsafat hukum modern, simbol Justitia juga dikaitkan dengan teori rule of law. Konsep ini menekankan bahwa hukum harus menjadi supremasi dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, dan semua orang, termasuk pemerintah, tunduk pada aturan hukum yang berlaku.