BENGKULU, KORANRB.ID – Pulau Enggano merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Pulau Enggano, merupakan salah satu pulau terluar yang ada di Indonesia, karena terletak di Samudra Hindia.
Pulau dengan luas 397,2², dihuni dengan 4.035 jiwa laki-laki, perempuan baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Pulau Enggano terdiri dari enam desa, yaitu Desa Banjarsari, Meok, Apoho, Malakoni, Kaana,dan Kahyapu.
BACA JUGA:Pemprov Matangkan Business Plan Pengembangan Pulau Enggano
Dahulu kala, dikutip dari berbagai sumber, orang Melayu menyebut pulau Enggano dengan sebutan Pulau Telanjang. Pasalnya, pada zaman dahulu, masyarakat yang menghuni pulau ini tidak mengenakan baju untuk menutup auratnya, atau bertelanjang dada.
Belum ada refrensi yang menjelaskan siapa penemu asli Pulau Enggano, namun dari beberapa sumber menyebutkan orang yang diduga sebagai penemu pertama Pulau Enggano adalah Marco Polo. Karena terdapat di dalam catatan milik Marco Polo saat dirinya melakukan penjelajahan. Marco Polo merupakan penjelajah dari Venesia.
BACA JUGA:Potensi Pengolahan Emping Melinjo di Pulau Enggano
Kemudian, berselang sekitar 53 tahun setelah Marco Polo, tepatnya pada tahun 1345 Ibnu Batutah juga mencatat keberadaan Pulau Enggano atau Pulau Telanjang ini. Namun, belum ada sejarah yang mencatat apakah keduanya pernah mendarat di Pulau Enggano.
Berdasarkan catatan sejarah-sejarah, pelaut-pelaut Eropa yang pernah mendarat di Pulau Enggano adalah pelaut Protugis yang dikomandoi oleh Alvaro Talesso pada 1506. Pendarat itu, lantaran kapal yang dipimpin Alvaro Talesso terhempas badai yang membuat kapal mereka terdampar di Pulau Enggano.
BACA JUGA:Pesona Pulau Enggano
Kemudian, 1596 eksepedisi Belanda dipimpin Cornelis de Houtman juga pernah tercatat mendarat di Pulau Enggano. Pada 1684, Pulau Enggano di ambil alih Inggris, karena saat itu Ingris juga berhasil merebut Bengkulu dari Belanda. (eng)