Saat ini setiap tahun jumlah produksi kelapa sawit di Bengkulu Utara terus meningkat.
Ini berasal dari lahan perkebunan kelapa sawit yang sudah dilakukan replanting beberapa tahun lalu.
Berbeda dari program replanting tahun-tahun sebelumnya, untuk repalnting tahun ini petani bukan hanya mendapatkan pupuk, bibit dan pengelolaan lahan hingga penanaman.
BACA JUGA:Gauli Bocah 10 Tahun Lebih 4 Kali, Kakek Asal Seluma Terancam 15 Tahun Penjara
BACA JUGA:KPU Kaur Jadwalkan Penetapan Paslon Terpilih, Ini Tanggalnya
Namun petani juga akan mendapatkan jatah pupuk hingga rentang waktu 4 tahun pasca tanam.
“Total dana tanggungan Rp60 juta per hektarenya, tanggungan tuntas nanti setelah 4 tahun usia tanam atau saat petani sudah bisa mulai panen kelapa sawit tersebut,” terangnya.
Selain itu, Dinas Perkebunan juga mendapatkan tambahan progrma bagi lahan yang mendapatkan program replanting kelapa sawit.
Lahan tersebut akan mendapatkan program tanam padi gogo atau padi ladang yang juga bisa menjadi tambahan pendapatan bagi pekebun.
“Untuk program padi gogo bagi peneirma program replanting ini nantinya akan kita koordinasikan dengan Dinas TPHP,” pungkas Desman.
Sekadar mengulas, sepanjang Desember 2024 ini terus terjadi penurunan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Bengkulu Utara.
Meskipun tetap masih terbilang tinggi, namun harga terus turun hingga pekan ini harga sudah rata-rata dibawah Rp3000 per kilo.
Saat ini harga tandan buah segar kelapa sawit di Bengkulu Utara tertinggi Rp 3.000 per kilo yang ditetapkan PT Alno Agro Utama.
Sedangkan harga terendah adalah ditetapkan oleh PT Sawit Mulya sebesar Rp 2.750 per kilo.
Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara Desman Siboro, SH menerangkan jika memang terjadi penurunan harga.
Namun penurunan harga termasuk masih jauh lebih baik jika dibandingkan 2023 lalu dimana harga turun sampai 20 persen.