Meski Terserang PMK, Daging Sapi Tetap Bisa Dikonsumsi

Kamis 09 Jan 2025 - 22:30 WIB
Reporter : M.Zulkarnain Wijaya
Editor : Sumarlin

KORANRB.ID - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Seluma memastikan meskipun ratusan sapi di Kabupaten Seluma terserang virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), namun sapi tersebut dijamin tetap bisa dikonsumsi seperti daging sapi pada umumnya.

Hal ini disampaikan Kepala Distan Seluma, Arian Sosial, melalui Kabid Peternakan, Hendry Aritonang. Daging sapi meskipun suspek atau positif terserang PMK masih aman dikonsumsi asalkan daging tersebut dimasak dengan benar. Yakni dimasak dengan suhu di atas minimal 70 derajat celcius.

Ditegaskannya, penyakit PMK tidak akan menular kepada manusia, sehingga tidak perlu khawatir akan bahaya menyerang.

"Meski terserang PMK, itu tidak menular ke manusia, bahkan dagingnya bisa dikonsumsi dengan syarat dimasak dengan suhu diatas 70 derajat celcius," ungkap Hendry.

BACA JUGA:Hanya 3 Kecamatan di Bengkulu Utara, Perumda Siapkan 1.500 Sambungan Air Gratis

BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Cegah Kasus TPPO, Akhir Tahun 2024 Ungkap 2 Kasus TPPO

Pada awal 2025 ini, Distan Seluma mencatat sudah 100 ekor lebih sapi yang terserang PMK. Bahkan Bidang Peternakan sudah menerapkan zona merah lalu lintas perdagangan sapi di Kecamatan Sukaraja, tepatnya seputaran Desa Sumber Arum. 

Hal ini menyusul dengan adanya fakta 100 ekor sapi di desa tersebut terjangkit virus PMK.

Untuk saat ini, tindakan dari Dinas Pertanian Seluma atas penyakit PMK, yakni menugaskan 1 orang medik veteriner untuk standby di Desa Sumber Arum. Selain melakukan pengobatan, juga melakukan kontrol agar tidak terjadi penularan ke hewan ternak lainnya.

Petugas kesehatan hewan sejauh ini rutin memberikan injeksi antipiretik, injeksi vitamin, pengobatan mulut larutan asam sitrat, dan antibiotik oles ke mulut dan kaki sapi yang terjangkit PMK.

BACA JUGA:Program Seragam dan Alat Tulis Gratis Untuk Pelajar SD dan SMP Tetap Dilanjutkan

BACA JUGA:Gaduh! Kericuhan Terjadi di Gerai Kuliner Mie Gacoan Bengkulu, Ini Masalahnya

Hendry menduga, munculnya kembali kasus PMK ini, pasca banyaknya hewan ternak yang berlalu lalang baik dari dalam kabupaten maupun lintas Provinsi Bengkulu. Akibatnya penyakit yang terbawa dari sapi di luar, menyebar ke Kabupaten Seluma. Biasanya aktivitas tersebut terjadi karena proses jual beli hewan ternak.

"Sapi PMK masih bisa diobati, petugas kesehatan hewan terus mengontrol dan mengawasi ternak sapi yang terjangkit, dengan menyuntikkan vitamin, antipiretik, antibiotik oles dan memberikan larutan asam sitrat. Saat ini sudah kita tetapkan Desa Sumber Arum sebagai zona merah kasus PMK karena banyaknya jumlah sapi yang terserang. Dengan adanya penerapan ini diharapkan lalu lintas sapi tidak terjadi sehingga penyebaran penyakit PMK dapat diminimalisir," tegas Hendry.

Untuk diketahui, adapun gejala yang muncul pada sapi terserang PMK, yakni badan sapi terasa panas, keluar lendir atau iler pada mulut sapi, serta nafsu makan berkurang.

Kategori :