Suku-Suku yang Ada di Indonesia, Suku Serawai: Terbesar Kedua di Bengkulu, Sejarah, Adat Istiadat dan Bahasa

Senin 11 Dec 2023 - 13:25 WIB
Reporter : Fran Sinatra
Editor : Fazlul Rahman

Bimbang adalah suatu upacara pernikahan adat yang dilaksanakan pada upacara pernikahan dalam masyarakat.

Segala sesuatu yang berkaitan dengan upacara peresmian dalam pernikahan hendaklah ditetapkan berdasarkan musyawarah, terutama oleh kedua belah pihak keluarga mempelai serta disetujui oleh raja dan penghulu.

Hal ini dikarenakan supaya lebih mudah dalam mengatur peresmian dan setiap kegiatan yang dilakukan baik di rumah mempelai perempuan ataupun dirumah mempelai laki-laki tidak saling bertabrakan.

Setelah hal tersebut, maka dilakukan perasan yang sama artinya dengan mufakat dimana akan melaksanakan rencana kerja yang sudah dipadu.

Dalam hal ini, ada dua macam berasan yang dikenal, yaitu pertama, berasan adik sanak, maka dalam hal ini akan hadir famili-famili yang terdekat.

Setelah itu, mereka akan berembuk, apabila semuanya telah sepakat akan mendukung perayaan pernikahan tersebut dengan rencana kerja serta acara-acara yang telah ditetapkan.

Setelah acara pernikahan telah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak, maka calon suami datang bersama rombongan ke rumah mempelai perempuan dengan membawa 30 batang lemang, mas kawin dengan segala keperluan pernikahan ke rumah calon istri.

BACA JUGA:Wow! Penduduk di Desa Terpencil Ini Berkomunikasi dengan Bahasa Burung

Sebelum memasuki rumah mempelai, maka terlebih dahulu di sambut tuan rumah dengan sejenis pantun yang kemudian disusul dengan tarian.

Sebelumnya, dari kedua belah pihak sudah menyiapkan penari masing-masing yang akan menari seperti pencak silat dengan memakai pedang.

Setelah berpencak silat, kemudian para tetua dari kedua belah pihak mempelai menari dengan iringan kelintang , calon suami istri juga ikut menari, setelah itu barulah melaksanakan akad nikah.

Peresmian pernikahan

Dalam persiapan pernikahan salah satunya adalah dengan dibangunnya balai. Umumnya bangunan ini dibangun bertiang serta berdinding setengah yang terbuat dari daun kelapa, atap rembia dengan beberapa ruangan untuk tempat para bujang gadis dari tiap desa tetangga.

Acara kesenian

Adapun acara kesenian ini terdiri dari: zikir, dendang, tari adat. Dalam sepanjang sejarah, dari zaman sekarang hingga sekarang, suku serawai mempunyai kesenian tradisional tersendiri dan tetap terjaga walaupun dipengaruhi oleh kemajuan zaman yang serba modern.  

Kategori :