MOROWALI, KORANRB.ID – Proses identifikasi korban ledakan tungku smelter di lokasi pabrik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) akhirnya tuntas. Secara keseluruhan, terdapat 59 pekerja Indonesia dan Tiongkok yang menjadi korban ledakan. Sebanyak 13 orang di antaranya meninggal dunia.
Informasi yang diterima Radar Sulteng, sebanyak 9 dari 13 korban meninggal adalah warga Indonesia. Sedangkan 4 orang lain adalah pekerja asal Tiongkok.
Media Relations Head PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Dedy Kurniawan menyebutkan, pada pukul 06.15 Wita kemarin manajemen PT IMIP telah membentuk tim penanganan dampak kecelakaan kerja. ’’PT ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah,’’ ujar Dedy kepada Radar Sulteng.
BACA JUGA:Model Pertanyaan Debat Perlu Diatur, Agar Lebih Substantif dan Tidak Menjebak
Hingga pukul 16.15 Wita kemarin, situasi di lokasi kejadian sudah terkendali. Sebagian korban yang terluka masih dirawat di RSUD Morowali. Ada juga yang ditangani Klinik IMIP.
Dedy menerangkan, tungku smelter yang terbakar bernomor 41. Awalnya, tungku tersebut tidak dioperasikan karena masuk masa pemeliharaan. Saat tungku itu tidak beroperasi, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar. Slag tersebut lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar. Saat itulah terjadi kebakaran. Lalu, dinding tungku mendadak runtuh. Sisa terak besi lantas mengalir keluar sehingga mengakibatkan kebakaran yang lebih besar. Akibatnya, pekerja yang berada di sekitar tungku terjebak dalam kobaran api.
BACA JUGA:Dewan Tagih Janji BPJN, Perbaiki Jalan Jembatan Kualo Pino
’’Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya,’’ tegas Dedy, mengklarifikasi.
Tim PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani insiden tersebut. Pihak terkait itu, antara lain, safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM obvitnas) kawasan IMIP, Polda Sulawesi Tengah, Danrem Tadulako, dan jajaran Pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali.
BACA JUGA:Kinerja 245 Honorer Satpol PP dan Damkar Jadi Penentu
Terpisah, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Agus Nugroho didampingi Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Dodi Triwinarto langsung terbang ke Kabupaten Morowali untuk mengecek langsung lokasi kejadian. Di hadapan awak media, Agus menyampaikan keprihatinan belasungkawa untuk keluarga para korban. Dia juga menerangkan, berdasar hasil pemantauan lapangan bersama Danrem 132 Tadulako dan instansi terkait, sejatinya kawasan PT IMIP telah memiliki sistem alarm yang baik. Tim respons cepat perusahaan juga bekerja dengan sangat tanggap.
Agus menegaskan, jajarannya telah melakukan pengamanan tempat kejadian perkara (TKP). Karena itu, untuk sementara operasional PT ITSS dihentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan.
BACA JUGA:Kinerja 245 Honorer Satpol PP dan Damkar Jadi Penentu
Agus juga mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim gabungan yang melibatkan penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali dengan di-back up tim penyidik Bareskrim Polri, tim DVI Biddokkes dan tim Inafis dari Laboratorium Forensik Makassar maupun Mabes Polri.
Padamkan Api Butuh Waktu 10 Jam