KOTA MANNA, KORANRB.ID - Sepanjang tahun 2023, setidaknya ada 26 orang warga Bengkulu Selatan (BS) direhabilitasi karena kecanduan narkotika. Mayoritas warga yang direhabilitasi kecanduan mengonsumsi obat-obatan jenis Samcodin dan sejenis obat batuk.
"Tahun 2023 kita ditargetkan melakukan rehabilitasi 25 orang. Tapi, hasilnya kita berhasil melakukan rehabilitasi sebanyak 26 orang," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bengkulu Selatan, AKBP Ali Imron SE
Jumlah ini jauh menurun dari tahun sebelumnya. Sebab, pada tahun 2022 lalu, dari target yang diberikan sebanyak 25 orang, BNNK BS berhasil melakukan rehabilitasi sebanyak 45 orang warga BS.
BACA JUGA: Libur Nataru, Antisipasi Covid-19 di Kabupaten BS, Siapkan Prokes
Rehabilitasi terbagi menjadi beberapa bagian. Untuk rehabilitasi ringan, prosesnya dilakukan di Kantor BNNK BS. Beda untuk rehabilitasi berat, maka harus dilakukan di Balai Rehabilitasi Narkotika BNN Provinsi (BNNP) Bengkulu."Setahun ini (2023, red) ada empat orang yang kita kirim untuk rehabilitasi di BNNP Bengkulu," tambah Ali.
Selain itu BNNK BS fokus terhadap pendeteksian dini terhadap penyalahgunaan narkotika. Terbukti, sepanjang tahun 2023 BNNK BS berhasil melakukan tes urine ke beberapa karyawan perusahaan, pegawai, pelajar hingga masyarakat umum. Tercatat 167 orang berhasil mereka dilakukan tes urine oleh BNNK BS.
BACA JUGA: Silakan Parpol dan Caleg Kampanye di Media Massa, Melanggar: Denda Rp 12 juta
"Dalam program deteksi dini penyalahgunaan narkotika kami berhasil melakukan tes urine kepada 167 orang. Diantaranya, 145 karyawan perusahaan, 15 orang pegawai, sisanya pelajar dan masyarakat umum,’’ ungkapnya.
Ali berharap, ke depan semua pihak dapat bersama-sama untuk melakukan penurunan terhadap penyalahgunaan narkotika di Kabupaten BS.
"Kita bersama-sama menurunkan penyalahgunaan narkotika. Hal ini untuk mewujudkan Kabupaten Bengkulu Selatan bersih dari narkotika atau bersinar," pungkasnya.(tek)