KORANRB.ID – Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Taba Tembilang Arga Makmur, Bengkulu Utara (BU) menyalurkan sebanyak 100 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasaran. Hal ini untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang hari pergantian tahun.
Penyaluran 100 ton beras SPHP ini pada agen-agen atau pedagang yang menjual beras Bulog yang harganya ditentukan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kita juga terus mengawasi dan memastikan beras dijual sesuai HET dan pastinya lebih murah dari beras pasaran,” terang Kepala Gudang Bulog Arga Makmur, Hanopi.
BACA JUGA:Anies Janji ke Nelayan, Prabowo dapat Dukungan, Ganjar Fokus Serap Aspirasi
Ia menerangkan penambahan penyaluran ini untuk mengantisipasi sekaligus mencegah kenaikan harga. Ini lantaran adanya prediksi meningkatnya kebutuhan beras dalam beberapa hari kedepan.
“Jika memang stok beras SPHP kita melimpah, masyarakat bisa memilih membeli beras SPHP jika memang terjadi kenaikan. Maka hal ini bisa mencegah kenaikan harga,” terangnya.
Hanopi menerangkan saat ini ada 700 ton lebih beras berada di gudang Bulog yang bisa digunakan kapan pun jika memang terjadi lonjakan harga beras sesuai dengan arahan pemerintah.
BACA JUGA:Usulan PPPK 2024 Belum Ada Kepastian
Belum lagi, ada 300 ton lagi beras yang saat ini masih dalam perjalanan dan akan menjadi stok cadangan beras di BU awal 2024. “Maka saya pastikan stok beras di gudang Bulog aman,” terangnya.
Sekedar mengetahui, Kementerian Pertanian mengakui jika saat ini terjadi penurunan hasil produksi beras nasional sebagai dampak fenomena El Nino.
Sedangkan panen raya nasional diperkirakan baru akan terjadi sekitar bulan Maret – April atau menjelang Idul Fitri. Itupun jika daerah-daerah yang menjadi kantong atau lumbung beras nasional sudah keluar dari cuaca kemarau sehingga sawah-sawah petani bisa produktif kembali.(qia)