CURUP, KORANRB.ID – Banyaknya bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong dalam kurun 2 bulan terakhir, membuat Pemkab Rejang Lebong merasa perlu mengambil langkah cepat. Terutama kebijakan apa yang harus dilakukan dalam rangka penanganan bencana yang terjadi di daerah.
Terkait hal itu, seluruh Kepala OPD di jajaran Pemkab Rejang Lebong dikumpulkan Sekretaris Daerah Rejang Lebong, Yusran Fauzi, ST, Rabu, 3 Januari 2024.
Dijelaskan Sekda, ada beberapa wilayah yang belakangan ini mengalami bencana hidrometeorologi, seperti angin puting beliung yang terjadi di Desa Pahlawan Kecamatan Curup Utara pada pertengahan Desember lalu, kemudian tanah longsor yang memakan badan jalan lintas Curup – Lubuk Linggau di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Binduriang pada akhir Desember, jembatan yang ambles akibat tingginya curah hujan di Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara.
Selain itu, banjir yang merendam sejumlah lahan perkebunan warga di Desa Lubuk Kembang Kecamatan Curup Utara, serta di beberapa wilayah lainnya di Rejang Lebong.
“Diantara bencana-bencana yang terjadi tersebut ada 3 titik yang kita nilai sangat urgen untuk bisa segera dilakukan penanganan, yakni jembatan Dusun Sawah, kemudian di Desa Cahaya Negeri, dan di Desa Pal 8 Kecamatan Bermani Ulu Raya dimana disana terjadi longsor dan banjir,” terang Sekda.
Dijelaskan Sekda, pihaknya sudah membagi tugas untuk melakukan penanganan cepat terhadap kerusakan infrastruktur akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi di wilayah Rejang Lebong. Dan yang menjadi fokus penanganan utama adalah jembatan Dusun Sawah yang menjadi satu-satunya akses masyarakat ke wilayah perkotaan.
BACA JUGA:Tiang Listrik Roboh, Kaur Gelap Gulita
“Seperti di jembatan Dusun Sawah, yang selalu menyebabkan daerah sekitar kerap dilanda bencana tanah longsor disebabkan adanya sedimen di tengah-tengah jembatan itu. Hal itu yang akan segera kita tanggulangi dan tindaklanjuti dalam waktu dekat. Mungkin nantinya BPBD dan Dinas PUPRKP bisa berkolaborasi melakukan perbaikan terhadap infrastruktur jembatan tersebut,” jelas Sekda.
Sementara untuk di Desa Cahaya Negeri Kecamatan Binduriang, Sekda mengatakan pihaknya juga sudah melakukan pengecekan ke lapangan, dan rencananya juga akan dilakukan perbaikan secara gotong royong bersama beberapa leading sector terkait. Hal ini disebabkan kemampuan anggaran daerah yang masih sangat minim untuk melakukan rehabilitasi penuh atas kerusakan yang terjadi akibat bencana.
“Pola gotong royong ini ya nantinya beberapa OPD yang terkait dengan pembangunan daerah akan kita libatkan bersama-sama membantu melaksanakan perbaikan atas beberapa kerusakan inti yang terjadi di Desa Cahaya Negeri tersebut. Dan saat ini kita sudah minta kepada BPBD dan Dinas PUPRKP untuk menyusun perencanaannya,” beber Sekda.
BACA JUGA:Lagi Viral ! Bangunan Masjid Menyerupai Kakbah, Berikut Kisah dari Pendirinya
Untuk wilayah lain, Sekda mengatakan tetap akan dilakukan perbaikan penanganan bencana, namun setelah menunggu pencairan anggaran kedaruratan bencana yang telah diusulkan kepada pemerintah pusat pada tahun 2023 lalu. Sekda menegaskan bahwa Kabupaten Rejang Lebong di tahun 2024 ini akan mendapatkan anggaran stimulant untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana alam yang terjadi sebelumnya.
“Kita belum tahu pasti rincian anggarannya yang akan dicairkan nanti oleh pemerintah pusat. Namun yang pastinya di tahun ini kita akan mendapatkan dana stimulant penanggulangan bencana, yang bisa dialokasikan untuk melakukan perbaikan di beberapa infrstruktur prioritas yang rusak akibat bencana alam,” tutur Sekda.(sly)