Karena cukup berkesan akhirnya Maharaja Sakti memberikan nama tempat itu sebagai Talang Tais. Seiring dengan perkembangan zaman, penduduk Talang Tais semakin ramai.
Masyarakat dari luar Talang tersebut sangat tertarik akan kesuburan tanahnya, sehingga menjadikan suatu perkampungan yang sudah mirip sebuah dusun.
Ketika tokoh masyarakat penduduk Talang Tais berpamitan dengan pemimpin saat itu, yakni Depati Bunga Emas untuk mendirikan dusun sebagai perubahan dari Talang Tais, Depati Bunga Emas mengatakan bahwa Talang Tais tersebut yang sangat layak dijadikan Pasar, karena tempatnya yang sangat strategis.
Akhirnya diputuskan bahwa Talang Tais diubah menjadi Pasar Tais dengan pemimpinnya disebut Batin Pasar. Sejak itulah nama Pasar Tais semakin terkenal, bahkan sampai ke Kerajaan Bangkahulu.
BACA JUGA:Dua Versi Asal Usul Nama Mukomuko yang Ternyata Punya Kesamaan
Sehingga para pedagang banyak berdatangan. Maka oleh Batin Pasar dibangun suatu tempat berjual beli (pasar), yang disebut dengan Pekan.
Jual beli pada masa itu belum menggunakan mata uang, melainkan tukar menukar barang atau dalam bahasa asingnya disebut dengan “barter”.
Perdagangan yang sudah mulai ramai tersebut telah menjadikan daerah ini sebagai salah satu tujuan dalam mata rantai perdagangan tradisional dalam wilayah ini secara luas.
BACA JUGA:Penyakit Ini Menjadi Asal Usul Nama Bintuhan Ibukota Kabupaten Kaur
Melompat jauh, akhirnya pada tahun 1963 ketika dihapuskannya Keresidenan dan Kewedanaan di Sumatera Selatan, maka Kewedanaan Seluma berubah menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Seluma dan Kecamatan Talo.
Kecamatan Seluma dengan pusat pemerintahannya di Pasar Tais. Namun seiring dengan dihapuskannya Kewedanaan Seluma maka status Marga Seluma pun turut dihapuskan. Pasar Tais akhirnya berubah administrsi dan statusnya menjadi kelurahan. Hingga saat ini orang lebih mengenal sebagai Tais atau Kota Tais.(zzz)