KEPAHIANG, KORANRB.ID - Potensi warga tak menyalurkan hak pilih alias golput di Kabupaten Kepahiang tetap tinggi. Kurang antusiasnya pemilih ditambah minimnya sosialisasi terkait Pemilu, jadi salah satu faktor yang bisa memicu tingginya angka golput.
Ditambah lagi baik Parpol maupun para Caleg yang akan bertarung menuju Pemilu 2024, terkesan tak terlalu aktif dalam mensosialisasikan program maupun gagasan kepada publik.
Terlihat di lapangan, sebulan menuju hari H pencoblosan tingkat antusiasme masyarakat menghadapi Pemilu 2024 masih terbilang biasa saja.
Dengan kondisi yang ada, Badan Kesbangpol Kabupaten Kepahiang memprediksi angka Golput di Kabupaten Kepahiang masih di kisaran 20-an persen.
BACA JUGA: Polres Pulbaket Asap PT KSM
Kepala Badan Kesbangpol Kepahiang, Musi Dayan, S.Si menilai untuk meningkatkan angka hak pilih memang diperlukan kerja esktra, baik KPU selaku penyelenggara maupun Parpol dan Caleg.
"Angka Golput kami prediksi masih di kisaran 20-an persen," kata Musi Dayan.
Menurutnya, diperlukan sosialisasi maksimal dari pihak terkait, agar angka Golput saat Pemilu 2024 nanti dapat ditekan seminimal mungkin.
Sebagai perbandingan, tingkat partisipasi pemilih Pemilu 2019 di Kabupaten Kepahiang lalu sebanyak 85,6 Persen dari total pemilih yang mempunyai hak suara sebanyak 113.817 orang.
Jumlah tersebut berasal dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) 108.405 pemilih, ditambah DPTb 178 pemilih dan pemilih yang masuk DPK sebanyak 5.234 pemilih. Dari jumlah yang ada, pemilih yang menggunakan hak suaranya sebanyak 92.736 orang.
BACA JUGA: Tingkatkan Mutu Guru, Kemenag Kucurkan Rp306 Miliar
Sedangkan DPT Pemilu 2024 Kabupaten Kepahiang sebanyak 112.271. Terbanyak di Kecamatan Kepahiang sebanyak 37.347, lalu Ujan Mas 17.805, Bermani Ilir 11.417, Tebat Karai 11.211, Kebawetan 10.034, Muara Kemumu 9.693, Merigi 8.733 dan Seberang Musi 5.892.
Data terakhir, Daftar Pemilih Tetap tambahan (DPTb) yang dilakukan KPU Kepahiang ada sebanyak 136 pemilih masuk dan 159 pemilih ke luar dari Kabupaten Kepahiang.
Mengenai potensi konflik, dari kaca matanya ia melihat dari karakteristik penduduk Kabupaten Kepahiang potensi konflik bisa dikatakan rendah.
"Pada dasarnya pemilih di Kepahiang tak terlalu terpengaruh dengan isu-isu yang bisa membuat konflik meluas," tambah Musi Dayan. (oce)